TEPCO Berniat Bongkar Reaktor di Fukushima
26 Desember 2013Kisah seputar pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima belum tuntas. Tokyo Electric Power mengumumkan rencana membentuk satuan khusus yang bertugas membongkar reaktor nuklir yang mengalami kerusakan, menyusul bencana Tsunami 2008 silam.
Presiden TEPCO, Naomi Hirose mengklaim pihaknya akan merealisasikan rencana tersebut secepatnya setelah pemerintah Jepang memberikan lampu hijau. Tokyo menyediakan dana pemulihan pembangkit listrik di Fukushima.
Selasa (24/12) lalu anggota Dewan Direksi TEPCO menyetujui rencana pembentukan perusahaan gabungan dengan beberapa satuan khusus yang memiliki tugas berbeda-beda, di antaranya adalah pembongkaran tangki reaktor.
Ancaman Susulan
Upaya mengatasi ancaman paparan radiasi di Fukushima saat ini dinilai mendesak. Harian Asahi Shimbun baru-baru ini melaporkan 225 ton air hujan kemungkinan besar bocor akibat keretakan pada cincin isolasi yang mengelilingi tangki reaktor. Kebocoran tersebut diyakini terjadi pada reaktor nomor satu.
Sementara itu sejumlah awak kapal USS Ronald Reagan yang memberikan pertolongan pertama usai bencana Tsunami 2008 lalu mulai melaporkan gangguan kesehatan. Kebanyakan tercatat menderita kanker otak, leukimia, dll. Diyakini anggota marinir yang sakit akibat terpapar radiasi berjumlah 49 orang.
Para pakar meyakini, paparan radiasi berasal dari air laut yang disuling oleh kapal dan digunakan sebagai air minum, untuk mandi dan memasak. Dalam surat gugatan yang diarahkan terhadap TEPCO, anggota marinir tersebut menuding, perusahaan Jepang itu terlambat memberitahu terjadinya kebocoran nuklir yang menyebabkan pencemaran air laut.
TEPCO Berpegang pada Fukushima
Melalui rencana tersebut, TEPCO diyakini ingin menghidupkan kembali sebagai pembangkit listrik yang rusak akibat Tsunami. Pemerintah Jepang diyakini ikut mendukung lantaran khawatir lonjakan beban tanggungan listrik jika TEPCO beralih ke batu bara atau minyak bumi.
"Ketika pemerintah mengambil langkah maju (untuk membantu TEPCO -red), kami berharap bisa mengambil tiga atau bahkan empat langkah sekaligus," kata Hirose di depan wartawan.
Pemerintah Jepang sebelumnya mengumumkan perubahan anggaran belanja negara untuk 2014, termasuk di antaranya dana pemulihan produksi energi dan penyimpanan limbah nuklir buat TEPCO senilai 1 miliar US Dollar.
Tanpa uluran tangan pemerintah, TEPCO akan terpaksa menyatakan diri bangkrut. Menyusul bencana Tsunami 2008 lalu perusahaan tersebut kesulitan meminjam uang dari bank lantaran peringkat kredit yang buruk. Tapi di sisi lain, kebangkrutan TEPCO akan menjadi pukulan mundur buat perekonomian Jepang.
rzn/ml (dpa,afp)