"Teror Api" di Tanah Suci
Kebakaran hutan di Israel memaksa puluhan ribu penduduk untuk mengungsi. Pemerintah di Tel Aviv sendiri meyakini kebakaran tersebut dibuat dengan sengaja oleh warga Palestina.
Api Membara
Api membakar wilayah utara Israel dan memaksa lebih dari 80.000 penduduk mengungsi dari kota Haifa. Tim pemadam kebakaran bekerja selama 24 jam untuk menjinakkan api yang sejauh ini telah menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Kemarau Panjang
Angin kencang yang disertai dengan musim kering yang telah berlangsung selama dua bulan mempercepat penyebaran api. Pemerintah mengklaim masih berusaha memadamkan sejumlah titik api yang tersebar di berbagai wilayah di kawasan utara. Meski tidak ada korban jiwa, puluhan penduduk harus dirawat di rumah sakit menyusul gangguan pernafasan.
Uluran Tangan Asing
Kebakaran juga memaksa pemerintah menutup jalan penghubung utama antara Haifa dan Tel Aviv. Beberapa negara, termasuk Turki, menawarkan bantuan menyusul perkiraan cuaca yang memprediksi angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Raksasa Pemadam
Selain Turki, bantuan juga datang dari Rusia dan Kroasia. Pemerintahan Palestina bahkan ikut menawarkan bantuan kepada Israel. PM Netanyahu mengklaim pemerintah Amerika Serikat telah mengirimkan pesawat pemadam berukuran raksasa yang bisa mengangkut 74 ton air sekaligus.
"Teror Api"
Pemerintah Israel mencurigai kebakaran di Haifa dibuat dengan sengaja. "Kita sedang menghadapi teror api," katanya. Kepolisian Israel mengklaim telah menangkap empat warga Israel keturunan Palestina. Namun para tersangka kembali dibebaskan oleh pengadilan lantaran minimnya alat bukti.
Saling Tuding
Menteri Pendidikan Naftali Bennett, tokoh saya kanan Israel, mencurigai gerakan kemerdekaan Palestina berada di balik kebakaran hutan. "Cuma mereka yang tidak termasuk bagian dari Israel yang bisa memicu kebakaran itu." Presiden Palestina Mahmud Abbas menuding pejabat Israel "memanfaatkan kebakaran" untuk menyudutkan warga Palestina.
Evakuasi Berlanjut
Sementara itu walikota Haifa mengkawatirkan api akan menyebar cepat di dalam kota dan meminta penduduk untuk mengungsi ke stadion olahraga atau ke tempat yang lebih aman. Pakar meteorologi memperkirakan cuaca kering masih akan bertahan setidaknya hingga pekan depan.