Model Berhijab Mundur dari L'Oreal Karena Cuitan Anti-Israel
23 Januari 2018Amena Khan baru saja seminggu lalu terpilih sebagai salah satu model yang mewakili kampanye yang sedang diusung L’Oreal di Inggris. Ketika itu, Amena digadang-gadang sebagai perempuan berhijab pertama yang terpilih untuk tampil pada iklan mainstream yang ‘menjual‘ sampo. Kala itu, model yang pamor sebagai blogger itu, merasa memiliki pandangan yang sejalan dengan tema kampanye perusahaan perancis tersebut yakni: “All Worth It”, semua berharga.
Namun, baru saja iklan tersebut dirilis, Amena mengundurkan diri karena cuitan yang pernah dirilisnya pada tahun 2014. Model dan pemain film berlatar belakang Pakistan Kanada itu juga menyebutkan pada akun Instagramnya bahwa alasan ia memutuskan mundur dari kampanye tersebut “karena pembicaraan mengenai perbuatan saya itu telah mengalihkan perhatian dari pesan positif dan inklusif yang seharusnya tercipta."
Dalam pernyataan yang sama, Amena juga meminta maaf karena cuitannya pada tahun 2014 itu dianggap tak sejalan dengan pesan kampanye yang menampilkan keanekaragaman jenis rambut dan warna kulit tersebut. "Saya sangat menyesal atas cuitan di Twitter yang saya buat tahun 2014, dan dengan tulus meminta maaf atas kerugian yang ditimbulkan,” demikian ia tuliskan di laman Twitternya pada Senin (22/01).
Cuitan Amena menjadi kontroversial karena komentarnya dicap sebagai “anti-Israel.”Cuitan yang telah dihapus dari laman sosial tersebut ramai dibahas di publik, tak lama setelah Amena mengatakan kepada ‘Newsbeat” bahwa dia senang menjadi wanita berhijab pertama yang menjadi bagian dari iklan penting.
Promosi keragaman gagal dalam kemasan sampo
Perusahaan kosmetik raksasa asal Perancis itu menyebutkan bahwa mereka “menyetujui“ keputusan Amena. “Kami menghargai kenyataan bahwa Amena telah meminta maaf atas isi cuitannya dan atas reaksi yang mungkin timbul,“ demikian pernyataan L’Oreal keapada AFP.
Bukan kali pertama, iklan L’Oreal yang mempromosikan keragaman kandas di tengah jalan karena komentar yang disampaikan modelnya di media sosial menuai reaksi kontroversial. Musim panas tahun lalu, model transgender berkulit hitam asal Inggris, juga tersandung komentar yang ditulisnya di laman Facebook. Saat itu ia menuduh bahwa semua orang berkulit putih melakukan kekerasaan rasial.
ts/yf (afp)