Negara Adidaya Bantu Pencarian AirAsia
9 Januari 2015Tiga negara adidaya dunia, Amerika Serikat, Rusia dan Cina, mengerahkan armadanya ke Indonesia untuk membantu pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh ke laut dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Kemunculan kapal-kapal canggih ketiga negara adidaya itu sempat menjadi sorotan media. Ada sekitar 12 negara yang membantu Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan pencarian dan evakuasi korban serta badan pesawat AirAsia QZ 8501.
Amerika Serikat bahkan mengerahkan dua kapal perang, yaitu USS Sampson dan USS Fort Worth. Kapal-kapal itu dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dan peralatan canggih, antara lain helikopter Seahawk yang tersohor.
Rusia mengirim jet amfibi Beriev BE-200. Selain pesawat amfibi, Rusia juga mengirim 22 penyelam tangguh, ditambah 24 orang tim penyelamat, satu dokter, dan dua asisten medis. Mereka juga memiliki peralatan khusus untuk melacak posisi badan pesawat dan black box (kotak hitam) di bawah air.
Cina mengirim kapal Nan Hai Jiu 101. Ada tujuh orang ahli yang ikut dalam misi penyelamatan Cina itu. Mereka juga membawa beragam peralatan yang diperlukan, terutama alat pemindai dan pelacak target.
Panglima TNI kagum dan iri
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku sempat iri dengan alat utama sistem senjata (alutsista) canggih yang belum dimiliki TNI itu.
"Ya pasti kalau kita lihat alutsista yang canggih ngiler juga, ada jenis heli Viper luar biasa. Kita sungguh menginginkan," kata Moeldoko dalam jumpa pers di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, awal Januari.
"Saya ucapkan terima kasih dan hormat saya sebagai Panglima TNI, yang merasa sangat dibantu oleh negara-negara sahabat," ujar Moeldoko selanjutnya.
Panglima TNI sempat dijemput oleh helikopter Seahawk dan dua tentara AS untuk meninjau USS Sampson, sebelum dibawa ke KRI Banda Aceh hari Selasa (06/01).
Deputi Bidang Operasi Basarnas, Mayor Jenderal Tatang Zaenudin menerangkan, semua bantuan kapal dan pesawat asing dikendalikan langsung oleh Basarnas.
Operasi kemanusiaan dan penanganan bencana
Pengamat politik Gregory Poling dari Center for Strategic and International Studies di Washington mengatakan, Amerika Serikat memang memperluas kesiapan melakukan operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana di Asia-Pasifik untuk memperkuat kemitraannya di kawasan ini.
"Beberapa tahun terakhir, kelihatan jelas manfaat kehadiran armada AS di Asia Tenggara, yaitu kemampuan bereaksi cepat dalam operasi-operasi kemanusiaan, kata Poling.
Ia memberi contoh bantuan Amerika Serikat dalam bencana badai Haiyan di Filipina 2013, pencarian Malaysia Airlines MH370, dan sekarang pencarian dan evakuasi AirAsia QZ 8501.
hp/vlz (afp, dpa, rtr)