TNI AL Evakuasi Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
31 Desember 2021TNI Angkatan Laut (AL) mengevakuasi pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di Selat Malaka. Kapal pengungsi Rohingya tersebut ditarik ke wilayah Indonesia.
Berdasarkan keterangan di situs Komando Armada (Koarmada) I, evakuasi dilakukan Kapal Republik Indonesia (KRI) Parang-647 yang merupakan unsur Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I, BKO Guskamla Koarmada I.
"Melaksanakan evakuasi terhadap kapal kayu yang membawa pengungsi Rohingya yang terombang ambing di perairan Selat Malaka," demikian keterangan Koarmada seperti dikutip dari situsnya, Jumat (31/12).
Evakuasi dilakukan pada hari Kamis (30/12) kemarin. Kapal pengungsi Rohingya pencari suaka tersebut mengalami kerusakan mesin dan kekurangan bahan makanan.
Pada Rabu (29/12), kapal TNI AL Kal Bireun unsur Lanal Lhokseumawe telah memberikan dukungan bahan makanan kepada para pengungsi yang didominasi perempuan dan anak-anak.
Pemerintah tampung pengungsi Rohingya
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menampung pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di perairan Bireuen, Aceh. Keputusan tersebut diambil atas dasar kemanusiaan dan kondisi darurat pengungsi di atas kapal.
"Pemerintah Indonesia pada hari ini Rabu, 29 Desember 2021, memutuskan, atas nama kemanusiaan, akan menampung pengungsi Rohingya yang saat ini terapung-apung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh," kata Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Irjen Armed Wijaya melalui keterangan tertulis, Rabu (29/12).
"Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," lanjutnya.
Armed menuturkan, dari hasil pengamatan, penumpang kapal didominasi perempuan dan anak-anak. Belum diketahui secara pasti berapa total penumpang kapal.
Armed menyampaikan kapal akan ditarik ke daratan. Saat ini sebutnya, posisi kapal berada sekitar 50 mil dari laut lepas pantai Bireuen. (Ed: ha/rap)
Baca selengkapnya di: Detik News
TNI AL Evakuasi Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Laut Aceh