Top Model Gisele Bündchen Ikut Kampanye Kura-Kura Laut
26 Mei 2016"Pengetahuan adalah kekuatan, dan sekaranglah saatnya memusatkan perhatian untuk mengakhiri perdagangan satwa liar ilegal, sebelum opsi ini tidak berada lagi di tangan kita. Hari ini, saya memberi nama saya untuk mengubah kondisi kura-kura laut," kata supermodel Gisele Bündchen dalam sebuah pernyataan.
Gisele Bündchen, salah satu foto model termahal dunia, mengumumkan dukungannya untuk kampanye PBB itu Rabu pagi (25/05) dengan posting menampilkan gambar penyu ditumpangkan di wajahnya di media sosial Instagram.
Kampanye menentang perdagangan ilegal satwa liar ini diluncurkan pada Sidang Umum PBB Tentang Lingkungan Ke-II (UNEA-2) yang saat ini tengah berlangsung di Nairobi. Sejumlah selebriti terkenal ikut mendukung kampanye tersebut dengan menjadi duta. Masing-masing mewakili satu spesies tyang terancam punah karena perdagangan ilegal.
Bintang sepakbola dari Manchester City, Yaya Toure, menjadi pendukung gajah. Sejumlah Selebriti dari Cina, India, Indonesia, Lebanon dan Vietnam juga ikut dalam kampanye ini untuk membela Orang Utan, Harimau dan Badak.
Mereka menyerukan pada warga agar mendukung kampanye ini dan mengakhiri permintaan terhadap souvenir satwan ilegal yang mendorong perdagangan ilegal dan hanya memperkaya sindikat kriminal pedagang satwa ilegal.
Kampanye PBB juga mengajak publik melihat situs web tentang spesies terancam dan ikut kuis: https://wildfor.life/quiz.
Di Indonesia, tiga orang ditangkap hari Selasa (24/05) karena dituduh melakukan perburuan ilegal Harimau Sumatera yang langka di Taman Nasional Gunung Leuser.
Penangkapan terhadap tiga pelaku penjual kulit harimau Sumatra Utara berkat informasi yang disampaikan warga kepada instansi terkait dan polisi.
"Para tersangka ditangkap setelah kedua instansi itu bekerjasama untuk mengungkap para pelaku dengan bertindak selaku pembeli," kata Kepala Bidang Wilayah III Taman Nasional Gunung Leuser Sapto Aji Prabowo.
"Kita berharap mereka dikenakan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Hayati dan Ekosistem," tandasnya.
Harimau Sumatera dianggap sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conversation of Nature (Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam). Diduga hanya tersisa kurang dari 400 ekor Harimau Sumaetra di alam liar.
"Saya berharap dengan penangkapan ini, orang akan mengerti bahwa satwa ini dilindungi. Ini sangat penting tidak hanya untuk Indonesia tapi dunia," Bambang Dahono Adji, pejabat senior di Kementerian Lingkungan dan Kehutanan kepada kantor berita AFP.
Adji mengatakan undang-undang yang lebih ketat telah diusulkan dengan sanksi lebih keras terhadap para pemburu ilegal, karena peraturan yang ada dianggap terlalu lunak dan banyak celah.
"Kami ingin hukuman yang lebih keras, dan saya harap parlemen akan bertindak cepat untuk merevisi undang-undang ini," katanya.
Polisi Indonesia Agustus lalu juga menangkap empat orang di Aceh yang diduga membunuh Harimau Sumatera dan mencoba untuk menjual bagian-bagian tubuhnya.
hp/rn (afp, ap)