Topan Biparjoy Mendekat, India dan Pakistan Evakuasi Warga
14 Juni 2023Lebih dari puluhan ribu warga India dan Pakistan telah meninggalkan rumah mereka saat Topan Biparjoy mulai mendekati Laut Arab. Pemerintah juga telah memperingatkan bahwa topan tersebut berpotensi membawa angin kencang berkecepatan 150 kilometer per jam ke arah pesisir pantai padat penduduk di kedua negara tersebut.
Biparjoy atau "bencana" dari bahasa Bengali, diprediksi bakal menyentuh daratan sebagai "badai siklon yang sangat parah", kata pemantau cuaca pemerintah.
Empat anak laki-laki dilaporkan tenggelam di lepas pantai Mumbai, India barat, saat India dan Pakistan mulai mengevakuasi orang-orang di bagian pesisir, tepat dua hari sebelum topan menerjang.
"Empat anak tenggelam di Pantai Juhu pada Senin (12/06) malam. Sejauh ini, kami baru menemukan dua jenazah dan pencarian masih bakal terus dilakukan untuk melacak keberadaan dua anak lainnya," ungkap petugas polisi di Mumbai, Gujarat.
Gelombang tinggi di Laut Arab yang diikuti dengan hujan deras dan angin kencang menghantam kawasan pesisir Gujarat, menumbangkan sejumlah pohon dan menyebabkan sebuah tembok runtuh hingga mengakibatkan tiga orang tewas di Distrik Kutch dan Rajkot, berdasarkan laporan pihak berwenang.
Topan yang diperkirakan bakal menghantam daratan pada Kamis (15/06) ini dipercaya bakal menjadi topan terkuat yang akan menghantam bagian barat India dan Pakistan sejak tahun 2021.
Sebelumnya pada tahun 2021, Topan Taukte menghantam daerah yang sama, menewaskan 174 korban, meskipun sudah ada persiapan ekstensif menjelang topan tiba. Sementara pada tahun 1998, topan menewaskan 4.000 orang di Gujarat.
Topan Biparjoy diikuti dengan banjir bandang yang menghancurkan Pakistan pada tahun lalu menyebabkan 1.739 orang tewas.
Ke mana warga dievakuasi?
Pemerintah di Gujarat menyebut telah memindahkan sedikitnya 20.000 warga ke tempat yang aman dari daerah pantai, sementara pihak berwenang Provinsi Sindh, di tenggara Pakistan, mengaku telah mengevakuasi penduduk dengan jumlah yang sama.
Sekitar 100.000 orang bakal dievakuasi pada Rabu (14/06) pagi, kata Ketua Badan Nasional Manajemen Bencana Pakistan.
Sementara itu di Islamabad, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif juga memimpin rapat persiapan menjelang kedatangan topan ini. Dia meminta pihak berwenang untuk menyediakan makanan, tempat berlindung, hingga bantuan untuk keluarga yang mengungsi dan menyelesaikan evakuasi terhadap warga yang tinggal di daerah berisiko.
Aktivitas nelayan telah dilarang di sepanjang pantai nelayan, yang mana pemerintah menyebut setidaknya 1,6 juta orang bakal terdampak badai ini. Pemerintah juga melarang warga untuk berkumpul di sepanjang pantai dan garis pantai selama topan melanda. Seluruh pelabuhan, termasuk Mundra dan Kandla, yang merupakan dua pelabuhan terbesar di India telah ditutup sebagai bentuk pencegahan.
Topan terparah
Para ahli mewanti-wanti bahwa intensitas topan tropis ini bakal meningkat seiring pemanasan iklim karena aktivitas manusia.
Laporan milik Panel Antarpemerintah Perubahan Iklim PBB tahun 2019 menyebut pada tahun tersebut pihaknya menemukan bahwa sejak tahun 1950-an, pemanasan permukaan laut tercepat terjadi di Samudera Hindia.
Artinya, topan yang selalu menjadi ancaman terbesar bagi puluhan juta orang yang tinggal di pesisir Samudera Hindia bagian utara bakal semakin parah, oleh karena itu sebuah persiapan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
mh/ha (AP, Reuters, AFP)