Transportasi Hijau Dalam Konferensi Iklim di Bonn
Konferensi iklim di Bonn COP 23 hendak menunjukkan citra hijau dan melindungi iklim. Untuk transportasi 25.000 peserta di arena konferensi yang luasnya puluhan hektar, panitia menyediakan kendaraan "zero emission".
Bus Hidrogen
Energi untuk menggerakkan bus ini diperoleh lewat sel bahan bakar, yang memproduksi Hidrogen dan kemudian diolah menjadi energi listrik. Teknik ini tergolong rumit dan mahal. Tapi para peneliti Jerman berusaha menerapkannya untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca. Seperti juga e-Bus yang digunakan dalam arena konferensi, bus Hidrogen masuk kategori kendaraan "zero emission."
Bus Hybrida
Sebetulnya bus ini tidak bisa dibilang memenuhi kriteria "zero emission", tapi tergolong beremisi amat rendah. Energi listrik yang digunakan menggerakan bus diperoleh dari pembakaran diesel. Padahal target sejumlah negara peserta konferensi iklim COP23 di Bonn adalah menghentikan total penggunaan bahan bakar fossil untuk kendaraan umum maupun pribadi hingga 2030 mendatang.
Mobil Elektrik
Juga mobil elektrik digunakan untuk transportasi anggota delegasi maupun peserta konferensi iklim di Bonn. E-Car yan digunakan di arena COP 23 di Bonn ini hampir seluruhnya buatan Korea. Walaupun menjadi tuan rumah konferensi iklim dunia, yang salah satu targetnya mendoron e-mobility, pabrikan otomotif terkemuka di Jerman kalah langkah dari produsen mobil Korea, Cina dan Jepang.
Sepeda
Alat transportasi klasik ini kembali naik daun sebagai kendaraan murah, ramah lingkungan dan sehat. Perusahaan Nextbike menyiapkan 600 sepeda yang bisa digunakan gratis selama konferensi iklim COP 23. Calon pengguna hanya perlu mengunduh app, dan akan diberi kode PIN untuk membuka kunci sepeda. Sayangnya udara dingin saat konferensi, banyak menyurutkan minat peserta untuk menggowes sepeda.
Mengirim Surat Ramah Lingkungan
Perusahaan pos Jerman juga tidak mau ketinggalan tren dalam perlindungan iklim. Mobil pos ini menggunakan penggerak elektrik dan berkategori zero emission. Yang juga ditonjolkan adalah, e-car ini 100 persen buatan Jerman dan diproduksi sebuah perusahaan kecil dengan dukungan universitas terkemuka di Aachen.