Trump Didakwa di Georgia atas Kasus Pemilu AS 2020
15 Agustus 2023Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan beberapa mitranya telah didakwa pada Senin (14/08) malam di negara bagian Georgia, menyusul tindakan penyelidikan panjang atas upaya Trump untuk membatalkan hasil pilpres AS 2020.
Trump dan 18 orang lainnya didakwa melakukan "upaya kriminal untuk ikut campur pemilihan presiden di Georgia," kata Fani Willis, Jaksa Wilayah Fulton County, kepada para wartawan, Senin (14/08) malam.
Tuduhan dalam dakwaan setebal 94 halaman itu muncul "dari konspirasi tindakan kriminal untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020 di negara bagian ini," kata Willis.
Dakwaan dewan juri di Georgia terhadap Trump, merupakan yang keempat pada tahun ini terhadap politisi Partai Republik tersebut. Namun, ini juga menjadi persidangan pertama yang disiarkan di televisi terhadap seorang mantan presiden.
Tuduhan apa saja yang dihadapi Trump?
Trump telah menghadapi tiga dakwaan kriminal lainnya, termasuk satu dakwaan dari Penasihat Khusus AS, Jack Smith, atas tuduhan mencoba untuk membatalkan kekalahannya dari Presiden AS terpilih Joe Biden.
Trump didakwa dengan total 13 dakwaan tindakan kejahatan dalam kasusnya di Georgia, termasuk konspirasi untuk melakukan pemalsuan, menyampaikan pernyataan palsu, dan menyamar sebagai pejabat publik.
Trump juga menghadapi dakwaan kasus pemerasan, yang digunakan dalam sejumlah kasus untuk membongkar kelompok-kelompok kejahatan terorganisir.
Dalam dakwaan tersebut juga disebutkan ada 18 orang lainnya di dalam lingkaran terdekat Trump, termasuk mantan pengacaranya Rudy Giuliani, dan juga mantan kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows.
Apa yang terjadi di Georgia?
Kasus ini bermula dari panggilan telepon pada 2 Januari 2021, di mana Trump mendesak pejabat tinggi urusan pemilu di Georgia, Brad Raffensperger, untuk "menemukan" surat suara yang cukup, agar Trump dapat membalikkan kekalahannya yang tipis di negara bagian tersebut. Raffensperger menolak untuk melakukan itu.
Biden mengalahkan Trump di Georgia dengan selisih kurang dari 12.000 suara pada pemilu AS 2020.
Empat hari kemudian, pada 6 Januari 2021, dan dua minggu sebelum Trump melepaskan jabatannya, para pendukung Trump menyerbu Gedung Kongres AS sebagai salah satu upaya untuk mencegah anggota parlemen mengesahkan kemenangan Biden.
Trump merupakan kandidat terdepan dalam perebutan nominasi di Partai Republik untuk pilpres AS 2024 mendatang. Trump cukup lama menolak banyak penyelidikan yang harus dia hadapi selama bertahun-tahun sebagai politisi, dengan berkilah hal itu bermotivasi politik, sebagai serangan terhadap tokoh yang tidak disenangi.
kp/as (AP, AFP, Reuters)