Uli Hoeneß Sebuah Panutan yang Gagal
24 April 2013Uli Hoeneß melaporkan dirinya sendiri. Ketua klub sepakbola Bundesliga Bayern München itu mengakui menggelapkan pajak, dengan bantuan rekening bank di Swiss.
Uli Hoeneß mantan pemain nasional Jerman dan kini ketua FC Bayern adalah tokoh sepakbola paling berkuasa dan sukses di Jerman. Pria asal Ulm berusia 61 tahun itu punya peran besar dalam persepakbolaan Jerman. Hoeneß membawa FC Bayern menjadi klub sepakbola terkenal di dunia dan berkeuangan kuat. Perhimpunan sepakbola itu saat ini lebih kuat dari waktu sebelumnya. Tim itu menang dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya dan pemasukan FC Bayern 350 juta Euro hanya menjadi impian bagi klub-klub lainnya. Selasa (23/4) FC Bayern berlaga di semifinal Champions League melawan FC Barcelona, pertempuan puncak di dunia sepakbola.
Uli Hoeneß dikenal sebagai pembicara lugas dan penyumbang dana. Ia secara pribadi menyumbang jutaan untuk badan-badan sosial dan mengupayakan agar lainnya juga bertindak sama. Bahkan baru-baru ini Hoeneß membantu klub sepakbola saingannya seperti FC St. Pauli di Hamburg, Borussia Dortmund dan FC Alemannia Aachen dengan pertandingan pengumpulan dana untuk mengatasi kesulitan keuangan mereka. Secara pribadi, pakar sepakbola itu mendampingi Gerd Müller yang punya masalah alkohol dan Sebastian Deisler yang mengalami depresi. "Hoeneß bagi banyak orang adalah panutan." Demikian kata ketua Komisi Olahraga di Bundestag Dagmar Freitag "dan mitra bicara yang menarik". Politisi senang bersama dengannya dan ia senang diterima oleh publik bersama dengan politisi, kata anggota parlemen Partai SPD itu kepada Deutsche Welle.
Kejatuhan yang Dalam
Untuk partisipasinya Hoeneß banyak mendapat pengakuan. Selain penghargaan penting olahraga, 2010 ia meraih penghargaan Civil Courage, 2012 ia dianugerahi medali penghargaan negara bagian Bayern untuk jasa sosial. Hoeneß makin sering tampil di hadapan publik, sebagai tamu pembicara dan dalam talk show. Berulang kali ia menampilkan karakter pebisnis yang jujur. "Saya tahu bahwa itu bodoh. Tapi saya membayar pajak penuh," kata Hoeneß 2005 kepada harian Jerman "Bild."
Karena itulah kini kekecewaan makin besar, kata politisi Dagmar Freitag. "Saya bisa membayangkan itu terjadi pada orang lain, tapi bukan dari Uli Hoeneß."
Kasus Hoeneß Menjelang Kampanye Pemilu
Justru karena Uli Hoeneß begitu disukai politik, kini dengan kasus penggelapan pajak banyak yang mengambil jarak dengannya. Ia terutama menyulut tema kampanye bagi oposisi dan memicu kembali sengketa dalam menyikapi pelanggar pajak. Karena Hoeneß dalam pengakuannya juga menyatakan, bahwa sebetulnya ia ingin menyelesaikan masalah itu dengan bantuan rencana perjanjian pajak antara Jerman dan Swiss.
Banyak wakil politisi oposisi kini menuduh pemerintahan koalisi CDU/CSU dan FDP ingin melindungi pengemplang pajak. Partai-partai pemerintah sebaliknya memandang kritik itu sebagai manuver taktis pemilu.
Kerusakan citra terutama dialami Kanselir Angela Merkel dari CDU dan partai mitranya CSU. Merkel sering tampil bersama Uli Hoeneß. Terakhir tahun lalu, ketika Kanselir Merkel menjadi pelindung aksi "Geh Deinen Weg" (Tempuh Jalanmu) yang digelar pada hari pertandingan Bundesliga untuk mengupayakan integrasi. Hoeneß dan FC Bayern mendukung acara itu. Berkaitan dengan CSU, manajer FC Bayern Hoeneß semakin sering menunjukkan simpatinya bagi partai Uni sosial Kristen di negara bagian Bayern tersebut.