Uni Eropa: Embargo Langkah Efektif
24 Januari 2012Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa, sepakat memperketat sanksi dengan melakukan embargo minyak atas Iran, yang akan mulai berlaku pada bulan Juli. Selain melarang anggotanya membeli minyak Teheran, Uni Eropa juga membekukan aset Bank Sentral Iran, dan melakukan pengawasan ketat atas sejumlah bisnis Iran.
Uni Eropa menyebut, sanksi dijatuhkan karena Teheran diam-diam sedang mengembangkan senjata nuklir. Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan "Senjata nuklir tak hanya akan menciptakan bahaya di kawasan itu, tapi juga seluruh dunia. Sehingga merupakan langkah yang benar, jika Uni Eropa kini mengambil keputusan untuk menutup sumber keuangan program nuklir Iran.”
Sanksi ekonomi yang selama ini diberlakukan tidak memiliki dampak besar bagi Teheran. Tapi kali ini akan berbeda, begitu keyakinan Menteri Luar Negeri Denmark yang juga Presiden Dewan Uni Eropa, Villy Soevndal "Saya cukup yakin bahwa sanksi ini akan punya dampak, dan membuat para pemimpin Iran tertekan”.
Tapi embargo minyak mungkin akan menimbulkan masalah bagi sejumlah negara Eropa. Khususnya, Yunani yang kini masih dilanda krisis dan tergantung dengan impor minyak asal Iran. Seperempat konsumsi minyak mereka, selama ini dipasok dari Teheran dengan cara berhutang. Meski lebih ringan, Italia dan Spanyol juga menghadapi masalah serupa. Atas kekhawatiran itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton menjawab "Penting bahwa kami tahu bagaimana sanski itu akan berdampak pada sejumlah negara. Tak hanya pada negara yang dikenai sanksi, tapi juga negara-negara yang memberlakukan sanksi. Kami akan memeriksa apa yang terjadi. Dan tentu saja kami akan bicara kepada produsen minyak lainnya untuk memastikan bahwa pasokan minyak akan tetap terjaga buat mereka semua”
Khusus bagi Yunani, Uni Eropa pada bulan Mei akan melihat apakah mereka bisa menemukan negara lain yang bisa memasok untuk menggantikan minyak Iran.
Bagaimana jika Iran betul-betul melaksanakan ancamannya memblokade selat Hormuz? Selat yang selama ini menjadi urat nadi perdagangan minyak dunia. Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt, mengaku tidak khawatir "Saya tidak berpikir bahwa Iran akan melakukannya. Dari sudut pandang mereka itu akan merugikan, karena mereka punya kepentingan untuk mengekspor minyak… mengganggu pengiriman minyak di Selat Hormuz akan lebih merugikan mereka sendiri dibandingkan kami”
Uni Eropa menegaskan bahwa tujuan diplomatik dari embargo minyak adalah untuk menekan Teheran, agar lebih serius kembali ke meja perundingan.
Iran dituduh sedang mengembangkan senjata nuklir. Langkah ini dikhawatirkan bakal memicu perlombaan senjata di kawasan Timur Tengah.
Andy Budiman
Editor: Hendra Pasuhuk