Uni Eropa Sanksi Kelompok Tentara Bayaran Rusia
14 Desember 2021Uni Eropa (UE) pada hari Senin (13/12) menjatuhkan sanksi pada kontraktor militer swasta yang berbasis di Rusia yang dikenal sebagai Wagner Group. Kontraktor militer swasta tersebut dituduh UE melakukan operasi "perang hibrida" atas nama Kremlin.
"Mereka mewakili ancaman dan menciptakan ketidakstabilan di sejumlah negara di seluruh dunia," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada wartawan, Senin (13/12), usai bertemu para menteri luar negeri UE.
Para menteri luar negeri memutuskan untuk "menargetkan Wagner Group itu sendiri, delapan individu, dan tiga entitas yang terhubung dengannya," menurut sebuah pernyataan. Sanksi yang dijatuhkan UE termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan yang dimaksudkan untuk membatasi operasi Wagner Group.
Selain itu, Wagner Group disebut "terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk penyiksaan dan di luar proses hukum, eksekusi dan pembunuhan sewenang-wenang, atau dalam kegiatan yang mengganggu stabilitas di beberapa negara tempat mereka beroperasi."
Menurut UE, Wagner Group juga telah melakukan intervensi di Libya, Mali, Suriah, Ukraina, dan Republik Afrika Tengah.
Apa itu Wagner Group?
Wagner Group adalah kontraktor militer swasta yang telah terlibat dalam konflik di seluruh dunia. Mereka memiliki reputasi kontroversial terutama karena perilaku personelnya, tetapi juga karena siapa yang memimpin dan membiayai organisasi tersebut.
Anggota parlemen Uni Eropa mengatakan organisasi itu harus dianggap sebagai "organisasi proksi" untuk negara Rusia. UE mengatakan organisasi itu "menyebarkan pengaruh jahatnya ... terutama di wilayah Sahel" Afrika, yang mencakup Mali. Jerman dan Prancis keberatan dengan kehadiran tentara bayaran Wagner Group di Mali.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan organisasi itu memiliki tujuan "sah" di Mali, karena diundang oleh pemerintah transisi. Moskow pun mengatakan Wagner Group itu tidak mewakili pemerintah Rusia.
Sejak tahun 2014, kelompok hak asasi manusia dan laporan media telah menghubungkan Wagner Group dengan pemberontakan separatis di Ukraina timur. Ini telah menjadi bidikan Amerika Serikat (AS) dan UE selama beberapa tahun.
Dmitry Utkin, yang diyakini sebagai komandan organisasi paramiliter tersebut, jadi satu dari delapan orang yang masuk daftar hitam UE. Utkin adalah mantan perwira intelijen militer dan dituduh memerintahkan penyiksaan dan pembunuhan seorang pembelot Suriah, yang difilmkan dan menjadi berita utama global.
Sementara oligarki Rusia, Yevgeny Prigozhin, dianggap sebagai pemodal Wagner Group dan disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan Presiden Putin.
Pada tahun 2018, AS memberlakukan sanksi terhadap Prigozhin. Ia didakwa dalam penyelidikan AS atas campur tangan Rusia dalam pemilu AS tahun 2016. UE menindaklanjuti dengan menjatuhi sanksinya sendiri yang menargetkan Prizoghin.
UE mempertimbangkan sanksi sebagai respons atas Ukraina
Dijatuhkannya sanksi terhadap Wagner Group dilakukan ketika para menteri luar negeri Uni Eropa memperingatkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika Rusia melakukan invasi ke Ukraina, di tengah ketegangan atas penambahan pasukan Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Para menteri - semuanya - sangat jelas hari ini bahwa setiap agresi terhadap Ukraina akan datang dengan konsekuensi politik dan dengan biaya ekonomi yang tinggi untuk Rusia," kata Borrell kepada wartawan pada hari Senin (13/12).
rap/ha (AP, Reuters, AFP, dpa)