Uni Eropa Siapkan RUU Uang Digital Euro
28 Juni 2023Komisi Eropa merilis rancangan undang-undang tentang uang euro digital. Ini rencana lama untuk menyaingi mata uang plastik seperti Visa dan Mastercard, dan alat bayar digital seperti GooglePay yang makin populer. Langkah untuk membuat versi digital dari mata euro dimulai tahun 2020, ketika Presiden ECB Christine Lagarde menyarankan gagasan tersebut dan ECB mulai meluncurkan konsultasi publik.
Komisaris Eropa untuk Stabilitas Keuangan, Layanan Keuangan, dan Persatuan Pasar Modal, Mairead McGuinness memperkenalkan RUU tentang euro digital itu hari Rabu (28/6) di hadapan Parlemen Eropa. Bersamaan dengan itu dirilis juga RUU paralel mengenai status hukum uang tunai.
Jika Parlemen Eropa dan pemerintahan nasional Uni Eropa (UE) mendukung rencana tersebut, ECB pada akhirnya akan memutuskan, apakah uang digital euro dikeluarkan atau tidak. ECB mengatakan akan membuat keputusan akhir tentang euro digital sekitar Oktober 2023.
Perbedaan utama antara euro digital dan transaksi online yang melibatkan euro adalah pembayaran yang dilakukan dalam euro digital hanya dapat dilakukan secara elektronik atau digital. Sedangkan semua pembayaran perbankan online standar secara teoritis dapat dikonversi menjadi uang tunai. Uang euro digital tidak dapat dikonversi menjadi uang tunai. Pengguna nantinya bisa membeli euro digital dari bank komersial yang ada dan menyimpannya di akun terpisah.
Mengapa UE ingin punya uang digital?
Maraknya mata uang kripto dan sistem pembayaran pihak ketiga lainnya telah meningkatkan perdebatan, seputar apakah bank sentral harus memperkenalkan mata uang digital sendiri atau tidak. Ketika Facebook pada 2019 mengumumkan mereka sedang merencanakan mata uang virtual sendiri, beberapa pembuat kebijakan Eropa khawatir hal itu pada akhirnya bisa melemahkan ECB.
Sejak konsultasi publik diluncurkan 2020, ECB mengatakan, telah melihat berbagai opsi desain dan persyaratan pengguna, sambil mencoba menetapkan bagaimana euro digital akan benar-benar berfungsi dalam praktiknya.
Uni Eropa mengatakan, mata uang seperti itu dapat "mendukung tujuan Eurosystem dengan memberi warga akses ke bentuk uang yang aman di dunia digital yang cepat berubah." Euro digital juga dapat memanfaatkan perkembangan teknologi terkait metode pembayaran digital, tanpa risiko dan ketidakstabilan yang sering terjadi dengan mata uang crypto yang lain.
"Itu juga kontras nyata dengan mata uang digital swasta yang ada seperti aset kripto,” kata McGuiness kepada Parlemen Eropa bulan April lalu. "Euro digital akan aman, terlindungi, dan sehat."
Menurut ECB, pembayaran tunai untuk semua transaksi point-of-sale turun dari 79% pada 2016 menjadi 59% pada 2022. Mereka memperkirakan, penurunan ini akan semakin cepat di tahun-tahun mendatang.
Apa yang ada di undang-undang?
Uni Eropa mengatakan undang-undang mata uang digital akan fokus pada legalitas euro digital, serta masalah seputar privasi dan stabilitas keuangan. Situs berita Coindesk melaporkan bahwa penggunaan euro digital akan gratis, tanpa biaya bunga. Euro digital direncanakan akan tersedia untuk konsumen dan bisnis sejak awal operasinya.
Banyak yang mengatakan, penurunan tajam nilai mata uang kripto selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa ancaman nyata yang mereka timbulkan terhadap bank sentral telah berlalu. Perbankan sendiri kurang antusias. Federasi Perbankan Eropa telah menyarankan, membuat sistem seperti itu dapat menyebabkan serbuan pada bank atau "rush", di mana orang membeli euro digital dengan euro reguler mereka, karena menganggapnya sebagai tempat yang aman di saat krisis.
ECB diyakini sedang mempertimbangkan untuk membatasi jumlah euro digital yang dapat dipegang oleh seorang individu pada jumlah sekitar 3.000 euro. Komisi Eropa menyarankan agar euro digital mulai bisa digunakan pada 2027. ECB sendiri menerangkan, fase selanjutnya akan "melihat pengembangan layanan terintegrasi serta melakukan pengujian dan kemungkinan eksperimen langsung untuk euro digital. Fase ini bisa memakan waktu sekitar tiga tahun."
(hp/as)