1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Respons Polri Setelah Viral 'Grup WA Anak STM'

1 Oktober 2019

Di media sosial, khususnya Twitter, sedang viral screenshoot yang diduga berasal dari grup WhatsApp (WA) siswa STM terkait aksi demo.

https://p.dw.com/p/3QY4E
Indonesien Protesten gegen neue Gesetze
Foto: Reuters/W. Kurniawan

Dilihat detikcom, Selasa (01/10/2019) setidaknya ada 4 tangkapan layar sebuah grup siswa STM yang tersebar. Di situ ada percakapan sejumlah orang terkait aksi demo ricuh. Nomor-nomor handphone yang terlibat percakapan di grup itu ikut terpampang.

Di percakapan tersebut terlihat sejumlah orang siswa STM mempertanyakan tidak adanya uang yang seharusnya mereka terima dari koordinator setelah mengikuti aksi demonstrasi.

"Ngambil duitnya di mana bgst? Katanya mau dibagiin sekarang," demikian salah satu tulisan chat di percakapan yang tersebar itu. Para siswa STM ini marah karena tidak mendapatkan uang usai aksi.

Tangkapan layar grup WA ini pun viral di medsos dan jadi bahasan netizen. Namun beberapa netizen menduga tangkapan layar grup WA yang tersebar itu diduga sengaja dibuat untuk memojokkan siswa STM yang ikut aksi. Sejumlah netizen menggunakan aplikasi tambahan, salah satunya True Caller, memperlihatkan bahwa nomor handphone yang ada di grup itu diduga anggota Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menanggapi hal ini. Dia menyebut, apa yang ada di media sosial sebagian besar anonim.

"Kita paham betul apa yang ada di media sosial itu boleh dikatakan sebagian besar adalah anonim. Narasi yang dibangun narasi propaganda," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (01/10/2019).

"Tentunya dari Direktorat Cyber Bareskrim memprofiling. Saya juga belum melihat apakah ada narasi yang sifatnya provokatif, narasi yang sifatnya membuat kegaduhan sehingga masyarakat Indonesia ini gaduh. Seperti contohnya kasus yang ditangani Direktorat Cyber Bareskrim. Dugaan ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos, itu memuat gaduh," sambungnya.

Dedi mengatakan, Polri nantinya akan menyelidiki nomor-nomor handphone yang terpampang di tangkapan layar grup WA siswa STM yang tersebar itu. Dia mengingatkan ada UU ITE yang bisa menjerat jika terbukti ada unsur kesengajaan oleh orang atau kelompok untuk menciptakan kegaduhan di masyarakat.

"Belum bisa dipastikan. Kalau itu anggota polisi pun itu belum bisa dipastikan, betul itu anggota polisi atau tidak. Dan narasinya saya belum baca. Ada unsur pidananya nggak, nanti jajaran multimedia akan membuat literasi digital kepada masyarakat agar masyarakat bisa cerdas dalam menggunakan media sosial," ujarnya. (vlz/as)

 

Baca artikel selengkapnya di DetikNews:

Viral 'Grup WA Anak STM' Dibongkar Netizen, Ini Respons Polri