240610 Juden D Gaza
25 Juni 2010Setelah aksi militer terhadap konvoi kapal bantuan "Free Gaza", kini sebuah organisasi Jerman Yahudi ingin menggelar aksi bantuannya sendiri. Mereka ingin ke Gaza naik kapal sendiri. Mereka itu belasan warga Jerman beragama Yahudi yang bergabung dalam organisasi bernama "Suara Yahudi untuk Keadilan di Timur Tengah". Dengan sadar mereka menempatkan dirinya dalam oposisi terhadap mayoritas kaum Yahudi di Jerman yang menolak untuk mengiritk pemerintah Israel dan tidak mempertanyakan blokade jalur Gaza.
Sekitar empat minggu lagi, mereka akan meluncur membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Begitu ungkap Dr. Kate Katzenstein-Leiterer, salah seorang organisator di kapal itu. "Yang kami bawa hanya simbolis. Kapal kami juga hanya kapal kecil. Dana kami tidak cukup untuk kapal yang lebih besar. Jadinya kami membawa keperluan sekolah, karena sejak tiga tahun terakhir peralatan sekolah dilarang masuk ke Gaza. Sama seperti instrumen musik dan peralatan nelayan. Yang kami bawa itu sekitar 200 tas sekolah berisi peralatan sekolah. Semua itu kami dapatkan dari berbagai aksi yang diselenggarakan di sekolah-sekolah negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Berlin. Itu yang akan kami bawa untuk anak-anak usia sekolah di sana."
Dengan kapal mereka, para aktivis "Suara Yahudi" ingin menerobos blokade Israel terhadap Jalur Gaza. Menurut Katzenstein-Leiterer, blokade ini ilegal dan bertentangan dengan semua konvensi internasional. Tapi tidak hanya itu, "Bagi kami juga penting, bahwa warga Palestina yang kami temui di sana, melihat bahwa ada orang beragama Yahudi yang tidak datang dengan membawa bom atau senjata, tapi yang mengerti situasi mereka dan ingin membantu."
Apakah mereka bisa mendarar di Gaza? Itu merupakan pertanyaan besar. Selama ini, Israel kerap menghentikan kapal-kapal yang berusaha menerobos blokade. Lalu apa yang akan dilakukan para aktivis Yahudi ini bila kapal mereka distop oleh Israel? Menurut Katzenstein-Leiterer, tim kapal itu akan protes tapi tidak akan melawan, kemudian mencoba untuk menerobos lagi lewat rute lain.
Persiapan aksi ini berlangsung lebih 9 bulan, didorong oleh Kate Katzenstein-Leiterer seorang peneliti dari Berlin dan Edith Lutz, seorang guru musik dari Eifel. Media Israel sudah memberitakan rencana aksi ini. Namun menurut Lutz, yang tiga tahun sebelumnya berhasil mencapai Jalur Gaza dengan sebuah kapal kecil bagian dari gerakan internasional untuk pembebasan Gaza, tanggapan masyarakat Israel cenderung negatif. Mereka mempertanyakan mengapa bukannya mendukung Israel, tapi menunjukan solidaritas terhadap Palestina.
Bettina Marx/Edith Koesoemawiria
Editor: Yuniman Farid