Warna-Warni Pernikahan Sesama Jenis
Setelah parlemen Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis, ratusan pasangan mendaftarkan diri untuk menikah resmi. Walaupun dianggap langkah besar, hak-hak mereka masih berbeda dari hak-hak pasangan biasa.
Langkah nyata
Sepasang pria homoseksual berjalan di atas sebuah bendera warna pelangi di sebuah pesta, setelah mendaftarkan pernikahan mereka di Taipei, Taiwan, 24 Mei 2019. Pesta itu yang diadakan untuk merayakan legalnya pernikahan homoseksual.
Resmi menikah
Pasangan homoseksual pertama di Taiwan, Shani Lin (kanan) dan Marc Yuan, tampil di pesta pernikahan mereka sambil memegang tulisan "kami sudah menikah" di depan menara Taipei 101, di kawasan Shinyi, 24 Mei 2019.
Perbedaan hak
Sepasang lesbian tampak mengadakan tukar cincin pada sebuah pesta pernikahan massal, sehari setelah pernikahan sejenis secara resmi dilegalkan. Walaupun pasangan homoseksual bisa menikah secara legal seperti pasangan biasa, hak-hak mereka berbeda dengan pasangan sesama jenis. Antara lain dalam hak adopsi anak. Juga belum jelas hukumnya, jika salah satu dari mereka bukan warga Taiwan.
Segera mendaftarkan diri
Beberapa hari setelah pernikahan sesama jenis dilegalkan tanggal 24 Mei 2019 lalu, ratusan pasangan diperkirakan akan mendaftarkan diri. Pernikahan yang pertama mendapat sorotan media nasional maupun internasional.
"Cinta adalah cinta"
"Saya tidak pernah memikirkan kemungkinan untuk menikah ketika saya pertama kali menyadari bahwa saya seorang lesbian pada usia 15," kata Victoria Hsu, ketua Taiwan Alliance to Promote Civil Partnership Rights. Pernihakannya dengan pasangannya mendapat dukungan orang tua mereka.
Isu kontroversial
Keputusan parlemen Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis jadi isu kontroversial. Kelompok konservatif menyatakan penentangan keras. Pada foto tampak pasangan lesbian Cynical Chick (kiri) dan Li Ying Chien, saat menunggu giliran mendaftarkan diri di Household Registration Office di distrik Shinyi, Taipei, 24 Mei 2019. (Sumber: afp, dpa. Ed.: ml/ap)