Wasit Perempuan Pertama Bundesliga

Nama Bibiana Steinhaus sudah tidak asing lagi di divisi dua. Wasit cantik berambut pirang yang terkenal tegas dan percaya diri. Sikap yang ia dapat dari pekerjaan lainnya sebagai komisaris polisi di negara bagian Niedersachsen. "Saya rasa kedua profesi tidak jauh berbeda. Bukan pekerjaan kasar. Keduanya pekerjaan tingkat eksekutif yang selalu berhubungan dengan mengambil keputusan dan berkomunikasi," ujar Steinhaus.

Awalnya Steinhaus tidak memiliki ambisi untuk menjadi wasit. Ia bermain sepak bola untuk klub kampung halamannya SV Lauterberg. Ayah Steinhaus-lah yang meyakinkannya untuk banting setir.

Mantan wasit Eugen Striegel yang menjadi mentor Steinhaus sejak usia 18 tahun berkata, "Sejak bertemu dengannya di Duisburg, saya kagum. Steinhaus kuat secara fisik, tingginya 1,8 meter. Kekuatannya berlari tidak kalah dengan performa lelaki. Saya rasa ia wasit nomor satu dunia dan telah berhasil membuktikan diri di divisi dua."

Steinhaus aktif sebagai wasit di dunia sepak bola perempuan sejak tahun 2005. Baik di Bundesliga perempuan, Liga Champions maupun Piala Eropa. Ia mulai merambah ke dunia lelaki tahun 2008 melalui Piala Jerman dan Bundesliga sebagai hakim garis ke-empat. Sebanyak empat kali, Steinhaus sukses merebut gelar wasit terbaik.

Ketua komisi wasit DFB, Herbert Fandel, mengakui kemampuan Steinhaus, "Bibiana Steinhaus saat ini adalah wasit divisi dua yang sangat berpengalaman. Tidak bisa ditampik lagi kalau dia adalah ikon wasit perempuan."

Hanya 2 persen dari 80 ribu wasit di Jerman adalah perempuan. Sebagai wasit perempuan pertama di Bundesliga, Steinhaus tengah bersiap-siap menuju prestasi baru dalam karirnya, Piala Dunia Perempuan FIFA akhir bulan Juni ini. "Saya rasa bagi pemain sepakbola tidak relevan jenis kelamin apa yang meniup peluit. Selama peluit dibunyikan di saat dan tempat yang tepat," ungkap Steinhaus.

Olivia Fritz/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk