Saat Perangkat Amazon Tahu Terlalu Banyak Tentang Kita
20 November 2021Sebagai anggota parlemen Virginia, Amerika serikat (AS), Ibrahim Samirah telah banyak mempelajari masalah privasi internet dan mengikuti perdebatan tentang bagaimana mengatur pengumpulan data pribadi oleh perusahaan teknologi. Namun, dia tercengang juga saat mengetahui detail lengkap informasi yang dikumpulkan Amazon.com Inc. tentang dirinya.
Raksasa e-commerce itu menyimpan lebih dari 1.000 kontak dari teleponnya. Ada juga catatan persisnya sampai mana bacaan Al-Qur'an yang tengah ia didengarkan hingga tanggal 17 Desember 2020. Perusahaan itu juga menyimpan setiap pencarian yang dia lakukan di platformnya, termasuk pertanyaan sensitif terkait kesehatan yang menurutnya bersifat pribadi.
"Mereka itu jualan produk, atau memata-matai warga?" tanya Samirah, anggota Partai Demokrat di Virginia House of Delegates, yang dibesarkan sebagai seorang muslim.
Samirah termasuk di antara sedikit legislator di Virginia yang menentang undang-undang privasi negara bagian yang dirancang Amazon dan disahkan awal tahun ini. Atas permintaan kantor berita Reuters, Samirah meminta Amazon untuk mengungkapkan data-datanya sebagai konsumen.
Perusahaan itu kedapatan mengumpulkan beragam informasi tentang pelanggan mereka di AS, dan pada awal tahun lalu mulai membuat data itu tersedia bagi semua yang mengajukan pengungkapannya.
Kamu di mana, sama siapa? Amazon mungkin tahu
Amazon mengumpulkan data konsumen lewat beragam perangkat, termasuk asisten suara Alexa, pasar e-commerce mereka, Kindle, buku audio Audible, platform video dan musiknya. Selain itu, data juga didapat dari kamera keamanan rumah, dan alat pelacak kebugaran. Perangkat yang dilengkapi Alexa memungkinkan perekaman suara di dalam rumah, sementara kamera keamanan Ring merekam gambar setiap pengunjung.
Informasi tersebut dapat mengungkapkan tinggi badan, berat badan dan kesehatan seseorang; etnis mereka (melalui petunjuk yang terkandung dalam data suara) dan kecenderungan politik; kebiasaan membaca dan berbelanja; keberadaan mereka pada hari tertentu, dan terkadang siapa saja yang mereka temui.
Berkas yang diminta salah satu konsumen mengungkapkan bahwa Amazon lewat Alexa telah mengumpulkan lebih dari 90.000 rekaman anggota keluarga antara Desember 2017 dan Juni 2021, atau rata-rata sekitar 70 rekaman setiap hari. Rekaman itu juga mencakup detail seperti nama anak kecil keluarga tersebut dan lagu favorit mereka.
Amazon juga merekam anak-anak lain yang bertanya bagaimana mereka bisa meyakinkan orang tua agar membiarkan mereka bermain, dan mendapatkan instruksi terperinci dari Alexa tentang cara meyakinkan orang tua untuk membelikan mereka video game.
Beberapa rekaman juga melibatkan percakapan intim antara anggota keluarga yang menggunakan perangkat Alexa untuk berkomunikasi di berbagai bagian rumah. Beberapa rekaman merekam anak-anak meminta maaf kepada orang tua mereka setelah mereka ketahuan berbuat salah. Dalam satu rekaman, seorang anak bertanya: "Alexa, apa itu vagina?" yang lainnya bertanya: "Alexa, apa itu bondage?"
Baru 3 hari, ribuan data langsung terekam
Amazon mengatakan produk Alexa dirancang untuk merekam percakapan sesedikit mungkin. Dimulai dengan kata perintah "Alexa," dan berhenti ketika perintah pengguna berakhir. Namun, kenyataannya Alexa terkadang merekam percakapan yang lebih panjang.
Amazon mengatakan tujuan pengumpulan data pribadi ini adalah untuk memperbaiki produk dan layanan dan menyesuaikannya bagi tiap individu. Ditanya tentang apa pentingnya mereka tahu tentang Samirah mendengarkan Al-Qur'an di layanan buku audio, Amazon mengatakan data tersebut memungkinkan pelanggan untuk melanjutkan sesi sebelumnya.
Satu-satunya cara bagi pelanggan untuk menghapus sebagian besar data pribadi ini adalah dengan menutup akun mereka, kata Amazon. Perusahaan mengatakan tetap menyimpan beberapa informasi, seperti riwayat pembelian, setelah penutupan akun untuk mematuhi kewajiban hukum.
Amazon mengatakan produknya memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan pengaturan mereka pada asisten suara dan layanan lain untuk membatasi jumlah data yang dikumpulkan. Pengguna Alexa, misalnya, dapat menghentikan Amazon menyimpan rekaman tentang mereka atau secara otomatis menghapusnya secara berkala. Dan mereka dapat memutuskan kontak atau kalender mereka dari perangkat speaker pintar jika mereka tidak ingin menggunakan fungsi panggilan atau penjadwalan Alexa.
Samirah, 30, mendapatkan speaker pintar Alexa tahun lalu. Dia mengatakan hanya menggunakan Alexa selama tiga hari sebelum langsung mengembalikannya saat ia sadar alat itu tengah merekamnya. "Itu benar-benar membuat saya tercengang," kata Samirah.
Perangkat ini juga telah mengumpulkan semua kontak orang-orang di teleponnya, bagian dari fitur yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan lewat perangkat. Amazon mengatakan pengguna Alexa harus memberikan izin kepada perusahaan untuk mengakses kontak telepon. Lantas untuk menghapus catatan dari akun Amazon mereka, pelanggan harus menonaktifkan akses ke kontak telepon, bukannya cuma menghapus aplikasi Alexa.
Sangat detail, hingga ke milidetik
Kebijakan privasi Amazon yang panjangnya mencapai 3.500 kata menautkan ke lebih dari 20 halaman lain terkait privasi dan pengaturan pengguna. Ini memberi keleluasaan bagi perusahaan untuk mengumpulkan data penggunanya. Amazon mengatakan kebijakan tersebut menjelaskan pengumpulan, penggunaan, dan pembagian datanya "dengan cara yang mudah dipahami konsumen."
Tapi informasi itu bisa menjadi terlalu personal. E-reader Kindle Amazon, misalnya, bisa dengan tepat melacak kebiasaan membaca penggunanya, mencakup catatan sesi membaca, termasuk catatan waktu hingga milidetik, buku yang dibaca. Amazon juga melacak kata-kata yang disorot atau dicari, halaman dibuka dan promosi dilihat.
Itu menunjukkan, misalnya, bahwa seorang anggota keluarga telah membaca buku berjudul The Mitchell Sisters: A Complete Romance Series pada 8 Agustus 2020, mulai pukul 16:52 hingga 19:36, dan telah membalik 428 halaman.
Florian Schaub, peneliti masalah privasi di University of Michigan, mengatakan pihak pengusaha tidak selalu transparan tentang apa yang mereka lakukan dengan data pengguna. "Kita hanya bisa mengandalkan Amazon akan melakukan hal yang benar," katanya, "alih-alih merasa yakin bahwa data tidak ini disalahgunakan."
ae/yf (Reuters)