Wellness
7 Januari 2014"Klien ingin merasa nyaman. Memberikan rasa nyaman dan mempersiapkan klien sehingga ia bisa bersantai. Itulah wellness," kata Margit Kennemund dari Akademi Wellness Jerman di Großenkneten, dekat Oldenburg. Margit Kennemund memberi konsultasi di hotel dan pusat pemandian, agar bisa memperbaiki penawaran spa mereka.
Pemasaran dan Ayurveda
Kliennya tidak hanya ingin pernak-pernik mewah, kata Kennemund. Tempat wellness benar-benar harus punya staf yang benar-benar berpengetahuan. Inilah yang diajarkan di sekolahnya. Kennemund memaparkan, mereka juga punya staf pengajar yang berasal dari India atau Hawai, yang jadi asal ide sebuah spa. Pelajaran terbagi dalam sebelas topik. Termasuk di dalamnya pijat dari Hawai, yang disebut Lomi Lomi Nui, dan juga ilmu pemasaran.
"Juga penting, bahwa orang sadar, ini mencakup segala hal. Wellness berurusan dengan seluruh indera." Jadi pelajar juga mendapat ilmu tentang tampilan tempat wellness. Warna yang mana, dengan minyak yang mana dan musik yang mana orang sebaiknya bekerja. Semua indera harus diaktifkan terlebih dahulu, sebelum klien bersedia melepas semua beban. Demikian ditekankan manajer akademi wellness itu.
Karena tempat kerja menarik dan pendapatannya bagus, peminat untuk bersekolah banyak. 20 tahun lalu hanya 100 orang yang tertarik, untuk 12 tempat dalam seminar. Sekarang, karena jumlah pendidik spa semakin banyak, peminat berkurang, tetapi sedikitnya masih 30 orang. Mereka terutama orang muda berusia antara 20 dan 30 tahun, dan sudah berpendidikan kerja di bidang lain, misalnya sebagai pemijat, pelatih fisio terapi atau juga ahli kecantikan. Tetapi tidak semua lolos ujian, karena pada akhirnya ada ujian ketat. Bagi klien yang paling menarik sekarang teknik wellness dari timur. Ayurveda harus ada, papar Kennemund.
Tubuh, Jiwa dan Roh
Bagi Margit Kennemund tawaran wellness jelas termasuk pengisi waktu luang. Bagi Volker Ulrich, pemimpin pendidikan untuk pekerjaan menyangkut kesehatan "Impulse e.V." di Wuppertal, wellness cakupannya lebih luas lagi. Walaupun sekarang saja kata wellness kerap digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk teh atau yoghurt. "Wellness juga mencakup pelajaran cara menenangkan diri, dan juga cara memperhatikan makanan yang sehat". Secara keseluruhan, kata Ulrich, wellnes adalah cara menempatkan manusia ke dalam suasana di mana ia merasa nyaman.
"Tapi tidak hanya pasif, melainkan dalam kesatuan tubuh, jiwa dan roh," ditambahkan Ulrich. Saat ini, di Jerman kata wellness dikaitkan dengan bayangan relaksasi secara pasif, misalnya sekali pergi ke sauna atau sekali pijat. Sebaliknya di sekolahnya diajarkan pengertian wellness secara keseluruhan. Filsafat dasar pendidikan di sekolah ini adalah, mereka ingin menggerakkan pelajar untuk menggunakan akal sehat, dan bukan hanya untuk mendapat banyak uang. Ulrich menambahkan, kadang bersepeda seperti biasa adalah langkah yang tepat untuk seseorang agar merasa nyaman.
Awalnya adalah Politik dan Kesehatan
Istilah wellness berasal dari beberapa kata: "well-being", juga "fitness" dan "happiness". Awalnya wellness berlatarbelakang kedokteran dan ekonomi. Tiga orang AS, Halbert Dunn, Donald Ardell und John Travis ditugaskan pemerintah AS untuk mengembangkan model kesehatan baru di tahun 1970-an, yaitu ketika biaya kesehatan di AS membumbung tinggi. Tujuannya memperkuat kesadaran akan bahan pangan, meningkatkan rasa tangung jawab atas diri sendiri, dan menurunkan biaya. Sekarang ini semua termasuk dalam istilah "Medical Wellness". Yang lainnya hanya kesenangan untuk waktu luang.
Bahwa sekarang banyak penawaran tidak serius yang menggunakan nama wellness, tidak mengkhawatirkan Margit Kennemund. "Itu adalah tanda suksesnya wellness," ujar perempuan itu. Baik yoghurt, teh maupun coklat, perusahaan menawarkan produk yang memberikan rasa senang kepada konsumen, paparnya.