Cina Akui Tahan Presiden Interpol yang Hilang
8 Oktober 2018Presiden Kepolisian Internasional (Interpol) Meng Hongwei, yang hilang pada akhir September, sedang diselidiki untuk penyuapan dan kejahatan lainnya, demikian diumumkan Kementerian Keamanan Cina pada hari Senin (08/10).
Meng dituduh "menerima suap dan diduga melanggar hukum," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Meng juga dikatakan diselidiki karena "keinginannya sendiri dan karena telah membawa masalah pada dirinya sendiri."
Meng, seorang pejabat keamanan senior di Cina serta Presiden Interpol pertama dari Cina, telah hilang sejak 25 September ketika sedang dalam perjalanan ke negara asalnya.
Pada hari Minggu (07/10), Badan Anti-korupsi Cina mengatakan bahwa "Wakil Menteri Keamanan Publik Meng Hongwei saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Pengawas Nasional atas dugaan pelanggaran hukum," tanpa menyebutkan tuduhannya.
Cina menggiatkan upaya pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
Interpol kemudian mengatakan Meng mengundurkan diri sebagai presiden organisasi polisi internasional dengan segera. Interpol menunjuk Kim Jing Yang dari Korea Selatan sebagai kepala Interpol ad interim.
Pesan dalam bentuk pisau
Sebelumnya, istri Meng mengatakan kepada wartawan di kota Prancis, Lyon, di mana markas Interpol berada, ia khawatir nyawa suaminya dalam bahaya.
Dalam komentar publik pertamanya tentang hilangnya suaminya secara misterius, Grace Meng mengatakan bahwa suaminya mengirim gambar pisau sebelum dia hilang. Dia mengatakan pisau itu adalah caranya untuk mengatakan padanya bahwa dia dalam bahaya.
Grace Meng mengatakan kepada wartawan bahwa dia terakhir mendengar dari suaminya pada 25 September saat ia mengirim gambar pisau, empat menit setelah dia mengirim pesan yang mengatakan, "Tunggu telepon saya." Tetapi telepon itu tidak pernah datang.
Istri Meng meminta para jurnalis untuk tidak menunjukkan wajahnya karena takut akan keselamatannya sendiri dan keselamatan kedua anaknya.
vlz/ts (AFP, AP, Reuters)