Ciutkan Tumor dengan Suntik Bakteri
15 Agustus 2014Suntikan bakteri tanah diharapkan mampu mengatasi tumor-tumor yang tidak dapat dioperasi seperti yang ditemukan pada paru-paru, payudara dan pankreas, yang seringkali gagal diatasi dengan radiasi atau kemoterapi.
Radiasi butuh oksigen untuk membunuh sel kanker, namun bagian terdalam tumor hampir bebas oksigen. Kemoterapi perlu pembuluh darah untuk membawa obat ke dalam tumor, yang umumnya tidak mempunyai saluran semacam itu.
"Namun kondisi seperti ini cocok bagi bakteri yang dapat bertahan di tengah lingkungan minim oksigen," jelas pakar onkologi Shibin Zhou dari Pusat Kanker Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, yang turut menulis studi.
Perbaruan metode lama
Seratus tahun lalu, dokter menggunakan bakteri streptococcus untuk menyerang tumor, namun usaha itu serta upaya terbaru dengan salmonella terbukti beracun, tidak efektif, atau keduanya.
Bukan berarti ide itu tidak masuk akal. Satu dekade lalu periset Hopkins menghidupkan kembali pendekatan memanfaatkan bakteri tanah Clostridium novyi. Mereka memodifikasi bakteri itu secara genetika dengan mengambil DNA yang memproduksi protein beracun, dan memutuskan untuk hanya menyuntik spora sehingga kemungkinan infeksi lebih kecil.
Lalu mereka mendekati ahli onkologi hewan di tujuh klinik di berbagai penjuru Amerika Serikat. Enam belas anjing, mulai dari ras border collie hingga golden retriever dan anjing penggembala, menerima suntikan mengandung 100 juta spora clostridium.
Peneliti lebih memilih anjing daripada hewan laboratorium yang biasa karena kanker pada anjing secara genetis lebih mirip dengan manusia, berpotensi membuat hasilnya lebih relevan.
Tumor menciut pada tiga dari 16 anjing, dan menghilang pada tiga anjing lainnya, demikian laporan para peneliti melalui jurnal Science Translational Medicine.
Uji coba pada manusia
Di Pusat Kanker M.D. Anderson di Houston, seorang pasien yang menderita retroperitoneal leiomyosarcoma, sebuah kanker agresif yang menyerang abdomen namun sudah menyebar ke hati, paru-paru, tulang dan lengan, menerima suntikan 10.000 spora ke dalam tumor metastatis pada lengannya. Awalnya sang pasien perempuan terkena demam dan merasakan sakit yang luar biasa (pertanda sistem kekebalan tubuhnya sedang menyerang kankernya) namun tumor mengecil pada dan sekitar tulang lengannya. Tumor pada bagian tubuh lainnya terus menyebar.
Shibin Zhou menjelaskan apa yang terjadi pada pasien itu: spora melepaskan enzim yang menghancurkan sel tumor "yang dapat kami sebut bedah bio." Sistem imunitas juga mendeteksi bakteri dan melepas sel-sel pembunuh tumor.
BioMed Valley Discoveries, sebuah perusahaan riset dan pengembangan di Kansas City, Missouri, tengah merekrut pasien dengan tumor yang tidak berhasil diatasi dengan terapi untuk mengikuti uji coba keamanan dan dosis optimal clostridium. "Ini masih fase pertama dan uji coba tahap berikutnya akan memakan waktu bertahun-tahun," ungkap Saurabh Saha dari BioMed.
cp/vlz (rtr, ap)