Demo Peringati Dua Tahun Revolusi Mesir
12 Februari 2013Hingga Senin (11/02) malam, polisi menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa yang berkumpul di luar istana kepresidenan.
Harian milik pemerintah al-Ahram melaporkan bahwa para penjaga kepresidenan juga menyemprotkan air ke arah para demonstran setelah mereka mencoba menyingkirkan kawat berduri yang mengelilingi istana.
Sejumlah demonstran membalas dengan melemparkan batu ke arah personil keamanan. Sebelumnya, ratusan pemrotes berbaris menuju Lapangan Tahrir yang terletak di pusat ibukorta Kairo, sambil membawa poster yang bertuliskan,”Roti, Kebebasan, Keadilan Sosial” serta “Pergi.”
Slogan-slogan itu pula yang dulu dipakai selama 18 hari revolusi, yang akhirnya memaksa Mubarak mundur dari kekuasaannya dua tahun lalu, saat puluhan ribu orang tumpah ruah ke jalan-jalan.
Gagal Memenuhi Tuntutan Revolusi
Para demonstran menuduh Presiden Mohamed Morsi gagal memenuhi tuntutan revolusi.
Oposisi juga menuduh Morsi telah memperkuat cengkraman atas negeri itu lewat kelompok Ikhwanul Muslimin-nya. Selain itu, dia juga dianggap gagal menghentikan pelanggaran yang dilakukan polisi.
Kelompok Islamis menuduh oposisi sedang berusaha menggeser seorang presiden yang untuk pertama kalinya dipilih secara demokratis di negara itu.
Demonstrasi lainnya juga digelar di kota pesisir Alexandria, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi saksi bentrokan antara para pendukung Morsi dengan pihak oposisi.
Cuplikan video stasiun televisi lokal menunjukkan para demonstran membawa gambar mereka yang terbunuh dalam bentrokan selama dua tahun terakhir.
Pasukan polisi memperkuat penjagaan di sekitar istana kepresidenan, setelah kelompok radikal “Blok Hitam“ mengancam akan menyerbu kompleks yang terletak di ibukota Kairo tersebut.
Protes Berlanjut
Bentrokan mematikan antara para demonstran dengan polisi terjadi di sekitar istana selama dua pekan terakhir, saat para demonstran melemparkan kembang api dan bom molotov ke balik tembok kompleks kepresidenan.
Sekelompok orang hari Senin (11/2) sempat memblokir kereta dengan berdiri di jalur rel kereta api di stasiun pusat kereta bawah tanah Kairo. Mereka akhirnya pergi setelah beberapa penumpang menghentikan aksi mereka, dan akhirnya mereka menuju jembatan utama Kairo dan memblokir kendaraan yang lewat di sana.
Para pemrotes juga melarang orang memasuki bangunan utama pemerintahan yang menghadap Lapangan Tahrir.
ab/ dk (DPA/ AFP/ AP)