Dinas Rahasia Jerman Sadap Percakapan Militer Rusia di Bucha
8 April 2022Badan intelijen Jerman Bundesnachrichtendienst (BND) menyadap percakapan dan pesan anggota militer Rusia yang sedang membahas bagaimana mereka melakukan pembunuhan warga sipil di kota Bucha, majalah berita Jerman Der Spiegel melaporkan hari Kamis (7/4). Selain menggunakan radio militer, banyak tentara Rusia berkomunikasi dengan ponsel pribadinya, karena sinyal jaringan radio sering terganggu.
Pembantaian warga sipil di Bucha yang terungkap sejak tentara Rusia melarikan diri dari kawasan itu telah mengejutkan dunia. Tentara Rusia menduduki Bucha, sekitar 37 kilometer dari ibu kota Kyiv, selama satu bulan, sebelum dipukul mundur pasukan Ukraina.
Menurut pejabat setempat, lebih 300 orang dibunuh oleh pasukan Rusia di Bucha, sekitar 50 orang dieksekusi dengan tangan terikat ke belakang. Rusia telah membantah melakukan kekejaman di Bucha dan mengklaim gambar-gambar dari Bucha hanyalah "adegan sandiwara” yang diperankan "pemain-pemain pentas” Ukraina.
Namun temuan BND diyakini termasuk percakapan yang cocok dengan lokasi-lokasi di mana mayat-mayat ditemukan di sepanjang jalan utama, kata laporan Der Spiegel. Dalam salah satu percakapan yang disadap, seorang serdadu Ruisia menceritakan kepada rekannya bagaimana dia menembak seseorang yang naik sepeda, dan mengirim foto tubuh yang tergeletak di samping sepeda.
Menurut Der Spiegel, masih ada rekaman-rekaman suara yang menunjukkan bahwa peristiwa serupa telah terjadi di kota-kota Ukraina yang lain. BND telah melaporkan temuannya kepada komisi parlemen. Namun Der Spiegel tidak menjelaskan, dari mana mereka mendapatkan infromasi dinas rahasia itu.
Gambar satelit menunjukkan kekejaman
Kantor berita Reuters juga mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, bahwa pemerintah Jerman memiliki "indikasi" Rusia terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Bucha.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit Rabu (6/4)mengatakan, dari analisis citra satelit nonkomersial bisa diketahui bahwa mayat-mayat yang tergeltak di jalan utama di Bucha sudah ada di sana sejak 10 Maret, ketika kota itu masih dikuasai pasukan Rusia.
"Bukti yang dapat dipercaya menunjukkan, pasukan bersenjata dan keamanan Rusia mengendalikan daerah itu dari 7 Maret hingga 30 Maret. Mereka juga terlibat dalam interogasi terhadap tahanan, yang kemudian dieksekusi. Ini adalah temuan yang kami miliki,” katanya.
"Pernyataan yang dibuat oleh pihak Rusia, bahwa ini adalah adegan yang dipentaskan dan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas pembunuhan itu, dengan demikian tidak dapat dipertahankan," tegasnya.
Dua mantan menteri Jerman minta kejahatan perang diusut
Mantan Menteri Kehakiman Jerman Sabine Leutheusser-Schnarrenberger dan mantan Menteri Dalam Negeri Gerhart Baum, keduanya dari Partai Demokrat Liberal-FDP. hari Kamis (7/4) mengajukan gugatan pidana setebal 140 halaman kepada kejaksaan Jerman, untuk mengusut invasi Rusia ke Ukraina.
Keduanya menuntut agar kejaksaan menyelidiki kejahatan perang dengan keteribatan para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, serta "seluruh rangkaian anggota militer," demikian menurut pengacara mereka.
Pengacara yang mewakili kedua mantan menteri, Nikolaos Gazeas mengatakan, kejaksaan Jerman dapat menggunakan informasi yang diperoleh badan intelijen dalam memutuskan apakah akan membuka penyelidikan kasus. "Kejahatan yang dirinci dalam pengaduan itu termasuk serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan pemboman rumah sakit bersalin di kota Mariupol", kata pengacara itu. Penyelidikan paralel di berbagai yurisdiksi, termasuk penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, bisa saling menguatkan, tambah Gazeas.
Mantan menteri dalam negeri Gerhart Baum mengatakan: "Hukum adalah senjata dalam situasi ini, dan kami ingin menggunakannya."
hp/as (dpa, afp, rtr)