Jerman Tuntut Perjanjian Anti Penyadapan
31 Oktober 2013Delegasi Jerman yang tiba di Washington, antara lain penesehat luar negeri Angela Merkel, Christoph Heusgen, langsung melakukan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Amerika Serikat. Pembicaraan itu diikuti oleh penasehat keamanan Obama, Susan Rice, Direktur Dinas Rahasia James Clapper dan penasehat anti teror Lisa Monaco.
Seorang jurubicara Obama menerangkan, diskusi para pejabat tinggi Jerman dan Amerika adalah "bagian dari upaya kami" untuk meredakan ketegangan antara kedua negara. Minggu yang lalu Jerman secara resmi mengajukan protes keras atas penyadapan telpon Kanselir Merkel oleh NSA.
Penasehat keamanan Obama, Susan Rice menerangkan, pembicaraan dengan anggota delegasi dari Jerman berlangsung "konstruktif". Jerman dan Amerika Serikat di masa depan akan bekerja lebih erat lagi.
Perjanjian Anti Penyadapan
Menurut laporan kantor berita dpa, pemerintah Jerman menuntut agar Amerika menyetujui perjanjian yang melarang aksi penyadapan atas pemerintah dan perwakilan Jerman di luar negeri. Jerman juga menuntut agar dinas rahasia Amerika menaati undang-undang perlindungan data di Jerman dan tidak melakukan penyadapan tanpa alasan jelas.
Berbagai media minggu yang lalu melaporkan, NSA melakukan penyadapan terhadap lebih 30 kepala pemerintahan. Laporan tersebut mengundang reaksi keras dari berbagai negara, antara lain Jerman, Brasil dan Meksiko. Perancis dan Spanyol juga memprotes penyadapan jutaan hubungan telpon yang dilakukan NSA.
Presiden Barack Obama menyatakan, ia akan meninjau lagi seluruh kegiatan NSA. Menurut laporan media, Obama sebelumnya tidak mendapat informasi jelas dari NSA tentang kepala pemerintahan negara sahabat yang menjadi target penyadapan. Setelah menerima laporan beberapa minggu lalu, Obama langsung menghentikan aksi penyadapan terhadap Merkel.
Anggota delegasi Uni Eropa Elmar Brok yang saat ini berada di Washington menerangkan, Ketua NSA Alexander Keith dalam sebuah pertemuan mengakui penyadapan terhadap Merkel dan jutaan hubungan telpon di Jerman. Ini dilakukan "secara sepihak" dan "tanpa pengetahuan aparat keamanan Jerman", kata Brok.
Aksi penyadapan besar-besaran yang dilakukan NSA terungkap setelah bekas kontaktor NSA Edward Snowden membocorkan data-data rahasia. Pejabat Uni Eropa Claude Moraes menyatakan, setelah pembicaraan di Washington harus dilakukan kerja keras untuk memulihkan kepercayaan. "Masih banyak tuduhan berat yang belum diklarifikasi", kata Moraes.
hp/ab (dpa, afp)