Kepala Intelijen AS Bela Penyadapan
30 Oktober 2013James Clapper, direktur intelijen nasional, mengatakan bahwa berusaha untuk memahami tujuan para pemimpin asing, sejak lama telah menjadi “pinsip dasar“ bagi dinas rahasia Amerika.
"Selama saya berkecimpung di dunia intelijen, 50 tahun, niat para pemimpin yang diekspresikan dalam bentuk apapun, adalah termasuk prinsip dasar yang kami kumpulkan dan analisis,” kata Clapper di hadapan komite intelijen parlemen.
“Itu sangat berharga bagi kita untuk mengetahui dari negara manapun itu berasal, apa kebijakan mereka, bagaimana itu akan mempengaruhi kita dalam sejumlah isu,” kata Clapper.
"Jadi, dan itu bukan cuma pemimpin mereka saja, tapi apa yang terjadi di sekitar mereka dan kebijakan yang mereka lakukan untuk pemerintah mereka.”
Hasil intelijen akurat
Bocoran kepada media yang diberikan oleh bekas kontraktor intelijen AS Edward Snowden, menuduh National Security Agency telah mendengarkan percapakan puluhan pemimpin dunia, termasuk Kanselir Merkel.
Pengungkapan itu telah menciptakan kehebohan di Jerman dan seluruh Eropa di tengah berbagai laporan yang saling bertentangan tentang sejak kapan Obama diduga mengetahui atau menyetujui aktivitas mata-mata itu.
Clapper mengungkapkan pembelaan itu, saat ditanya oleh ketua komite intelijen parlemen, Mike Rogers, tentang kenapa dinas rahasia AS mencoba melacak niat para pemimpin dunia. Tapi anggota parlemen itu tidak merujuk kepada laporan bahwa National Security Agency pernah menyadap Kanselir Jerman dan juga pemimpin negara-negara yang dikenal sebagai sahabat Amerika.
Rogers mengatakan bahwa ”cara terbaik” untuk menentukan apa rencana seorang pemimpin asing adalah dengan ”entah bagaimana mendekati pemimpin asing itu atau dengan mendapat komunikasi dari para pemimpin asing itu,” dan ketika ia ditanya: ”Apakah hasilnya akurat?”
Kepala intelijen itu menjawab: ”Ya, itu akurat.”
Parlemen mengetahui?
Ketika ditanya apakah sekutu Amerika juga melakukan kegiatan mata-mata atas AS, Clapper menjawab: “Tentu saja.”
Tapi anggota parlemen lainnya, Adam Schiff, mengatakan dinas rahasia mempunyai kewajiban hukum untuk menginformasikan kepada komite intelijen di Kongres mengenai “pentingnya” berbagai aktivitas itu, dan itu berlaku untuk semua kegiatan mata-mata termasuk bagi para pemimpin asing.
Clapper tidak setuju dengan pandangan itu dan mengatakan bahwa agen rahasia telah mematuhi hukum dengan mengatakan kepada parlemen tentang panduan prioritas pengumpulan data-data intelijen, tanpa secara spesifik menyebut sumber atau “pemilihan” mengenai mana yang akan dimata-matai.
Kepala komite intelijen, Rogers, kemudian memberikan teguran tajam kepada Schiff dan mengatakan bahwa para anggota panel mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dari NSA.
ab/hp (afp,rtr,ap)