Kepala Polisi Militer Suriah Membelot
27 Desember 2012Di Suriah kembali pejabat tinggi dari rezim Bashar al-Assad membelot ke pihak pemberontak. Stasiun berita Al Arabiya Selasa (25/12) menyiarkan pesan video, di mana ketua polisi militer Suriah mayor jenderal Abdelasis al-Shalal menjelaskan dirinya membelot. Militer saat ini sudah melenceng dari misinya melindungi rakyat dan berubah menjadi bandit-bandit brutal dan pembunuh. Demikian alasan untuk langkah yang diambilnya. Al-Shalal memperkirakan, masih akan ada pejabat berikutnya yang ingin melepaskan diri dari rezim.
Sumber dari lingkungan militer Suriah mengkonfirmasi pembelotan tersebut, namun mengecilkan maknanya dengan mengatakan, Shalal berniat mengambil pensiun dan mencoba memutar situasi "dengan berperan sebagai pahlawan."
Sementara itu serangan granat pasukan rezim terhadap provinsi Raqqa di utara Suriah menewaskan sekitar 20 orang. Delapan di antaranya anak-anak.
Pasukan Rezim Suriah Kembali Lancarkan Serangan
Organisasi pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mempublikasikan video yang menunjukkan tubuh-tubuh yang berlumuran darah terbaring di atas kain. Sementara suara-suara tangisan sanak saudara terdengar di latar belakang. Serangan granat itu mengenai desa Al-Qahtania di Provinsi Raqqa. Namun belum diketahui apa penyebab serangan tersebut.
Setelah pertempuran hebat beberapa pekan, pemberontak Suriah kembali melaporkan kemenangan militer. Setelah pengepungan lama kota Harem di Provinsi Idlib berhasil direbut, demikian disampaikan kelompok pengamat Suriah untuk HAM yang dekat dengan oposisi. Kota di perbatasan dengan Turki itu "sangat penting, karena merupakan salah satu kota yang selama ini loyal terhadap rezim." Demikian dikatakan Rami Abdul-Rahman di London. Pihak pemberontak sementara ini berhasil mengusai kawasan besar sepanjang perbatasan antara Suriah dengan Turki, terutama di utara provinsi Aleppo. Di sana menurut keterangan aktivis, kelompok pemberontak juga menyerang pangkalan militer di kota Mannagh dekat perbatasan Turki. Rezim bertambah sulit menambah kekuatan melalui jalan barat ke Provinsi Aleppo. Terutama setelah direbutnya kota Maaret al-numan oleh para pemberontak Oktober lalu. Kota itu terletak antara ibukota Damaskus dengan Aleppo, yang merupakan kota terbesar di Suriah.
Brahimi Terus Lancarkan Upaya Solusi
Selasa (25/12) utusan khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi melakukan pembicaraan dengan kelompok oposisi yang ditolerir oleh pimpinan Suriah, National Coordination Body (Komite untuk Perubahan Demokratis) NCB. Brahimi bertemu dengan ketua NCB Hassan Abdel Asim yang antara lain didampingi oleh Mohammed Abu Kassem dari Partai Tadamun. Demikian dilaporkan kantor berita AFP. Komite untuk Perubahan Demokratis NCB mempersatukan kelompok Arab Nasionalis, Kurdi, Sosialis dan Marxis. Kelompok-kelompok tersebut dengan tegas menolak adanya intervensi militer asing.
NCB tidak terkait dengan Dewan Nasional Suriah SNC, yang merupakan kelompok oposisi terbesar dan paling representatif di Suriah. Sebelumnya, Senin (24/12) Brahimi mengupayakan pembicaraan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk penyelesaian konflik di Suriah. Brahimi menyebut dilanjutkannya pertempuran antara pasukan rezim, kelompok milisi dan pemberontak "mengkhawatirkan." Dalam hal ini ia berharap agar "semua partai" mengupayakan solusi "demi kepentingan rakyat Suriah."