Regierungserklärung zu EU-Gipfel
14 Desember 2011Keputusan menuju penyatuan fiskal Eropa telah diambil, ujar Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pernyataan pemerintah di depan parlemen, Bundestag: „Dengan keputusan ini kami bertekad untuk mengoreksi kesalahan konstruksi yang dibuat pada pembentukan perekonomian dan mata uang bersama. Jalan menuju penyatuan fiskal dalam arti penyatuan stabilitas tentu saja jauh dari rampung, namun sudah dimulai, dan saya pikir, hal ini tidak dapat dibatalkan lagi."
Merkel juga menyayangkan bahwa Inggris tidak ikut serta dalam upaya ini. Ia menegaskan pentingnya peran Inggris bagi Uni Eropa juga ke depan: „Inggris bagi Eropa adalah mitra yang terpercaya, tidak hanya menyangkut kebijakan luar negeri dan keamanan. Inggris adalah mitra dalam banyak hal. Dalam kemampuan persaingan, pasar internal Eropa, bagi perdagangan, atau perlindungan iklim. Hal ini terlihat sangat jelas dalam perundingan iklim di Durban baru-baru ini."
Keraguan bahwa hasil KTT akan bawa stabilitas
Frank-Walter Steinmeier, Ketua fraksi terbesar dari kubu sosial demokrat meragukan bahwa keputusan di Brussel tersebut membuka jalan menuju stabilitas. Pasalnya, perubahan perjanjian Uni Eropa yang diinginkan Merkel itu menurut Steinmeier, tidak akan dilaksanakan ke-27 negara anggota UE: „Bila anda ingin memberi jaminan pada pasar finansial, bila itu yang anda targetkan, maka KTT itu menurut saya membawa hasil sebaliknya. Perdebatan tentang hukum, bukankah sekarang marak sekali, tiga hari usai KTT."
Karena sejumlah negara UE kini kembali berpaling dari keputusan-keputusan di Brussel, Eropa kini tidak hanya mengalami krisis utang tetapi juga krisis konstitusi. Steinmeier hanya menolak jalan yang ditempuh Merkel, sedangkan Ketua fraksi Partai Kiri, Gregor Gisy menolak jalan dan tujuan dari Kanselir. Gisy berpendapat, Merkel seharusnya memerangi cara pasar finansial beroperasi ketimbang memberikan kepercayaan kepadanya.
Partai Hijau khawatir, krisis akan memburuk
Sementara Ketua fraksi Partai Hijau, Jürgen Trittin menuduh Kanselir Merkel menghambat pertumbuhan ekonomi Eropa dan memperingatkan, kebijakan Merkel memperburuk krisis. Eropa yang ditandai dengan pengangguran massal bukan merupakan kesatuan stabilitas. Kebijakan ini hanya memperdalam perbedaan dan Merkel tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya, demikian Trittin.
Perdebatan dalam parlemen Jerman mengenai kebijakan Eropa kali ini tidak ditandai dengan sikap yang menyatu seperti yang kerap terlihat sebelumnya.
Peter Stützle/Christa Saloh-Foerster
Editor: Marjory Linardy