Mogok Kerja di Bandara Frankfurt Berlanjut
19 Februari 2012Mogok kerja kembali digelar di bandara tersibuk di Jerman, Frankfurt am Main, Senin (20/2). Sebelumnya, ratusan pekerja yang memandu pesawat masuk dan keluar dari posisi parkir, menggelar mogok kerja selama dua hari berturut-turut. Mogok kerja hari Kamis (16/2) dan Jumat (17/2) lalu mengakibatkan penundaan serta pembatalan lebih dari 100 penerbangan. Serikat buruh GdF telah menyatakan siap menggelar mogok kerja hingga berminggu-minggu. Sekitar 200 kru bandara Frankfurt berencana mogok kerja selama 24 jam mulai pukul 5 pagi hari Senin.
Kerugian maskapai
Mogok kerja memaksa maskapai Jerman Lufthansa membatalkan 200 penerbangan yang dijadwalkan untuk hari Senin. Dari total sekitar 1.300 penerbangan per hari, 172 diantaranya dibatalkan hari Kamis dan jumlahnya meningkat menjadi 290 penerbangan hari Jumat. Kebanyakan adalah penerbangan Lufthansa. Hari Senin, Lufthansa memilih memprioritaskan penerbangan jarak jauh.
Analis Sebastian Hein memperkirakan kerugian yang diderita Lufthansa akibat mogok kerja selama 2 hari berturut-turut mencapai 40 juta Euro. Sementara seorang analis lainnya, Jürgen Pieper, menyebut mogok kerja perharinya memotong laba Lufthansa sebesar 2-3 juta Euro.
Sengketa naik gaji
Mogok kerja digelar setelah operator bandara Fraport menolak penyelesaian sengketa yang diajukan pihak ketiga. GdF dan Fraport telah berdialog mengenai kenaikan gaji selama berbulan-bulan. Ratusan pekerja menuntut naik gaji dengan alasan kerjaan mereka bertambah rumit setelah dibukanya landasan pacu keempat bulan Oktober lalu. "Sikap Fraport yang tidak fleksibel, tidak memberi kami pilihan lain selain terus menggelar mogok kerja dengan mengerahkan semua pekerja yang ada," tegas Matthias Maas, juru bicara GdF.
Juru bicara Fraport, Mike Peter Schweitzer, mengumumkan bandara hanya akan mampu menangani sekitar 70 persen dari 1.250 penerbangan yang dijadwalkan hari Senin. Ia memperkirakan hampir 400 penerbangan terpaksa dibatalkan. "Pasti ada penundaan dan pembatalan. Tapi kami berniat mempekerjakan staf yang tidak tergabung dalam serikat buruh untuk menutupi kekurangan tenaga kerja," jelas Schweitzer. Fraport menilai tuntutan GdF berlebihan, namun mengajak serikat buruh tersebut kembali ke meja perundingan. "Kami siap berdialog lebih lanjut dan berkompromi," tambah Schweitzer.
Bandara Frankfurt adalah bandara tersibuk ketiga di Eropa setelah bandara Heathrow London dan bandara Charles de Gaulle di Paris. Jumlah pekerja bandara Frankfurt mencapai lebih dari 70 ribu orang. Di tahun 2011, bandara Frankfurt melayani lebih dari 56 juta penumpang.
Carissa Paramita/ap/rtr
Editor: Dyan Kostermans