Negara Uni Eropa Manipulasi Data Polusi Udara?
16 Oktober 2024Pemandangan ibu kota Bulgaria, Sofia, berupa hamparan bangunan berwarna terang yang berkilau di bawah sinar matahari, sejatinya adalah salah satu atraksi wisata di puncak Gunung Vitosha.
Namun, Sofia kerap menghilang di balik kabut tebal, yang dihembuskan kendaraan-kendaraan diesel berusia tua. Ditambah lagi dengan asap dari tungku pemanas di musim dingin yang sebagian masih dikompori batu bara atau bahkan sampah.
Semua itu seharusnya menempatkan Sofia sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di Eropa.
Namun, pemerintah membantah adanya masalah polusi udara. Mereka merujuk pada alat pengukur nitrogen oksida resmi yang selalu bertengger di bawah angka aman Uni Eropa, yakni sebesar 40 mikrogram per meter kubik udara. Setidaknya di atas kertas, polusi udara di Sofia tergolong rendah.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Organisasi lingkungan Bulgaria, Za Zemiata, melaporkan pada 8 Oktober silam, betapa penelitian yang mereka lakukan menunjukkan pihak berwenang dengan sengaja menutupi tingkat polusi udara yang sebenarnya. Karena lokasi pengukuran yang digunakan pemerintah tidak representatif.
Dalam satu contoh kasus, stasiun pengukuran resmi terletak di taman kota di balik pepohonan, berjarak 65 meter dari jalan utama.
"Stasiun pengukuran ini telah menyediakan data selama bertahun-tahun yang memastikan bahwa Sofia mematuhi batasan hukum untuk nitrogen oksida,” kata Ivaylo Hlebarov, peneliti Za Zemiata.
Pengukuran independen terhadap jalan-jalan sibuk dan persimpangan di pusat kota mencapai nilai yang hampir dua kali lebih tinggi dari yang dinyatakan secara resmi.
Upaya menutupi tingkat polusi udara oleh pihak berwenang, "nyaris bisa dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kesehatan publik,” kata organisasi itu.
Bukan kasus unik
Sofia bukan kasus yang terisolasi. Tingkat polusi udara secara sistematis disembunyikan di banyak negara Eropa, termasuk Bulgaria, Hongaria, Republik Ceko, Slovakia, Kosovo, dan Rumania. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengukuran tujuh asosiasi lingkungan hidup yang dilakukan di 64 lokasi tambahan pada tahun 2022 hingga 2024.
Pengukuran di sana menunjukkan polusi NO₂ yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang dinyatakan oleh pihak berwenang. Konsentrasi NO₂ juga diukur di 55 lokasi, yang jauh di atas batas rata-rata tahunan Uni Eropa sebesar 40 mikrogram per meter kubik, yang telah berlaku selama lebih dari 14 tahun.
Di Pristina, Kosovo, misalnya, kadar pengukuran resmi bahkan tidak sampai setengah dari pengukuran yang dilakukan oleh organisasi lingkungan hidup. Di Sofia, Bulgaria, angkanya 47 persen lebih rendah, di Budapest, Hongaria, 43 persen lebih rendah, di Bratislava, Slowakia, 27 persen lebih rendah dan di Bukares, Rumania, 24 persen lebih rendah dibandingkan hasil pengukuran asosiasi lingkungan hidup.
Gas buang nitrogen oksida terutama berasal dari mobil diesel dengan sistem pemurnian gas buang yang tidak memadai. Kecurangan ini berusaha ditutupi industri otomotif selama bertahun-tahun, yang terungkap pada tahun 2015 melalui skandal diesel, awalnya di Volkswagen dan lalu menyebar pada produsen lain.
Faktanya, kendaraan bemesin diesel yang dijual sebagai mobil baru hingga tahun 2020, tidak memenuhi batasan gas buang Uni Eropa dan terbukti menyebabkan polusi yang memengaruhi kesehatan masyarakat.
Mobil diesel yang lebih tua rata-rata mengeluarkan nitrogen oksida sekitar lima kali lebih banyak daripada batas yang diperbolehkan di UE. Warga di Eropa Tengah dan Tenggara merupakan pihak yang paling terkena dampaknya karena terdapat sejumlah besar kendaraan diesel tua di jalan-jalan di wilayah tersebut.
Ekonomi di atas kesehatan?
Contohnya adalah Pristina, ibu kota Kosovo: "Kualitas udara di Pristina dipengaruhi oleh penggunaan kendaraan diesel secara berlebihan, yang menyebabkan kadar NO₂ melebihi batas WHO dan UE,” kata Arben Lila dari organisasi kesehatan dan lingkungan Kosovo Advocacy & Pusat Pengembangan.
Nitrogen oksida adalah gas beracun, yang dapat merusak sel paru-paru dan organ lain, memicu kemunculan diabetes, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. Menurut perkiraan Badan Lingkungan Eropa, lebih dari 130.000 orang di UE meninggal setiap tahun akibat polusi udara yang disebabkan oleh nitrogen oksida.
Di Bulgaria, kata Ivaylo Hlebarov dari Za Zemiata, pihak berwenang belum secara terbuka menanggapi laporan organisasinya. "Dalam beberapa kasus ketika kami mengkonfrontasi, mereka mengatakan bahwa pengukuran kami tidak sesuai sebagai nilai referensi,” ujarnya.
"Pihak berwenang tampaknya berpikir bahwa mereka selalu benar. Namun, sering kali tidak demikian. Mereka harusnya lebih terbuka. Namun, jika tidak ada kemauan politik untuk itu, maka satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan tekanan."
Artikel ini diadaptasi dari DW Bahasa Jerman