Netanyahu Klaim Menangkan Pemilu Israel Lewat Exit Poll
3 Maret 2020Israel berharap bahwa pemilihan umum yang telah berlangsung tiga kali dalam waktu kurang dari setahun ini akan mengakhiri kebuntuan politik negara itu selama berbulan-bulan.
Hasil survei yang diambil segera setelah pemilih mencoblos atau exit poll menunjukkan bahwa Partai Likud, yang dipimpinn Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, keluar sebagai partai terbesar dalam pemilihan parlemen, Senin (02/03).
Hasil akhir pemilu diharapkan akan keluar pada pada Rabu (03/03) malam.
Likud diproyeksi akan memenangkan sekitar 36-37 dari 120 kursi di parlemen Israel, Knesset. Sementara pihak oposisi utama yang dipimpin oleh Benny Gantz dari Partai Biru dan Putih diperkirakan akan meraih 32-33 kursi.
Aliansi sayap kanan Netanyahu - termasuk Likud, partai sayap kanan Yamina dan Orthodox - tampaknya akan meraih 59 kursi. Jumlah ini hanya kurang dua kursi dari jumlah minimum 61 kursi yang dibutuhkan untuk mengendalikan mayoritas Knesset.
Perdana Menteri Israel memuji pemilu itu sebagai keberhasilan yang "sangat besar". "Ini adalah kemenangan terpenting dalam hidup saya," katanya kepada massa pendukung di Tel Aviv.
Sedangkan Presiden Israel, Reuvin Rivlin, yang juga adalah anggota Partai Likud menyebut kampanye itu "mengerikan dan kotor" dan menambahkan bahwa Israel tidak "pantas mengalami ketidakstabilan yang tidak pernah berakhir ini" dan bahwa ia merasakan "rasa malu yang mendalam."
Dalam dua pemilu sebelumnya yaitu pada bulan April dan September 2019, baik Partai Likud maupun Partai Biru dan Putih juga tidak memperoleh suara mayoritas atau membentuk koalisi pemerintahan yang stabil.
Pemilih telah jenuh?
Tingkat partisipasi pada pemilu kemarin tampaknya tetap tinggi meski ada kekhawatiran akan kondisi pemilih yang mulai jenuh.
Komisi pemilu melaporkan 56,3 persen pemilih yang memenuhi syarat telah memberikan suara. Ini adalah persentase partisipasi pemilu tertinggi pada sejak tahun1999.
Kebuntuan politik lebih lanjut dapat menghambat perekonomian Israel karena anggaran tahun 2020 masih tertunda dan menunggu pemerintah untuk memberikan lampu hijau. Selain adanya kebuntuan ini, pemerintahan Israel juga menghadapi masalah lain yaitu persidangan terhadap Netanyahu atas tuduhan korupsi, yan akan mulai digelar pada 17 Maret 2020.
"Kemenangan bagi pendudukan Tepi Barat"
Menanggapi kemenangan Netanyahu berdasarkan exit poll, orang dekat Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Selasa (02/03) menyatakan bahwa ini adalah kemenangan bagi aneksasi bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.
"Pendudukan, aneksasi, dan apartheid telah menang," ujar Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, dalam sebuah pernyataan.
"Netanyahu memutuskan bahwa kelanjutan pendudukan dan konflik adalah hal yang membawa kemajuan dan kemakmuran bagi Israel. Jadi dia memilih untuk mengkonsolidasikan fondasi dan pilar konflik, siklus kekerasan, ekstremisme, kekacauan dan pertumpahan darah," kata Saeb Erekat.
ae/yf (AP, AFP, Reuters, dpa)