Partai Alternative für Deutschland AfD Terbentuk
18 April 2013Awal Februari 2013 Partai "Alternative für Deutschland" terbentuk. Inti program partai itu adalah kritik terhadap politik bantuan Euro dari Angela Merkel dan "para birokrat di Brussel." Beberapa pekan terakhir sudah ribuan warga menjadi anggotanya. Dalam sidang partai di Berlin akhir pekan lalu, hadir warga beragam umur tapi kebanyakan konservatif. Banyak yang dulunya anggota partai CDU dan FDP, yang dengan partai CSU membentuk koalisi pemerintahan Jerman saat ini. Juga Bernd Lucke (51) seorang pakar ekonomi, selama 33 tahun adalah anggota partai CDU. Perempuan meliputi sekitar 5 persen peserta sidang partai. Dengan Joachim Starbatty dan Hans-Olaf Henkel, AfD punya dua pendukung populer, yang dengan buku dan tampilan talk show untuk kritik terhadap Euro meraup banyak uang.
Sejak krisis Euro di Jerman, beranjak dari rasa tidak aman warga terkait politik penyelamatan Euro, ada upaya yang menjadi modal politis dibentuknya partai baru. Pakar demoskopi memperkirakan potensi suara AfD sampai 24 persen. Tapi Piraten (Partai Bajak Laut) juga pada masa puncak popularitasnya meraih suara lebih dari 10 persen. Dan kini setelah gagal memenuhi kekosongan program dan personil, perolehan suaranya jauh di bawah 5 persen, yang merupakan kuota syarat bisa memasuki parlemen. Tapi berbeda dengan Piraten, AfD punya pria berkarisma di pucuk pimpinan, yang berambisi sukses dan bisa menyemangati anggota partai.
Program Populis
Partai Alternatif untuk Jerman tidak berhaluan kanan ataupun kiri, melainkan mengikuti "logika manusia sehat," kata Lucke. Partai itu ingin menarik pemilih semua partai ke pihaknya dan "melepaskan jaket bekas dari partai-partai lama." Kemarahan akan "politik penyelamatan Euro yang tidak ampuh" begitu besar. AfD ingin menghindari kerusakan di Eropa dan Jerman. Peluncuran mata uang Euro adalah kesalahan historis. Jerman seharusnya kembali keluar dari Euro. Politik saat ini membahayakan perdamaian di Eropa dan hukum internasional dan ekonominya jauh dari logis. ESM adalah "pelanggaran hukum institusional."
Jerman mengalami sebuah degenerasi parlementarisme. Anggota-anggota partai mengalami terlalu banyak tuntutan dan berubah menjadi pembantu pemenuh kebutuhan pemerintah yang tidak punya pendapat sendiri. Tata cara politik sudah tidak diperhatikan. Dan yang ditolong bukan penduduk yang menderita di selatan Eropa, melainkan Hedgefonds dan pemilik saham besar. Setelah Merkel terpilih kembali, akan tiba hari-hari membayar bagi warga, demikian ramalan Lucke.
Lucke juga menyampaikan, AfD bukan partai dengan satu tema. Karena terlalu banyak masalah di Jerman. Hukum pajak terlalu rumit dan tidak adil secara sosial. Kasir sederhana di supermarket membiayai "spekulan muda yang pada usia 30 sudah menjadi milyuner." Harga listrik terlalu tinggi, karena subsidi untuk energi terbarukan dibayar oleh pelanggan dan bukan oleh pembayar pajak. Masalah demografi tidak disadari, harusnya lebih banyak anak.
Meski demikian dalam tema "Euro dan Eropa" partai-partai lain juga melihat titik lemah yang akan diserang dalam pemilu Jerman September mendatang. Juga Lucke menahan diri dalam sasaran strategis yakni memasuki Bundestag. Tapi dalam tema inti AfD, yakni politik penyelamatan Euro, secara internal partai itu masih belum sepakat apakah akan menggunakan kembali ke mata uang D-Mark atau mata uang bersama dalam lingkup lebih kecil.
Yang pasti setelah sidang pembentukan "Alternative für Deutschland", Jerman juga punya partai populis.