Inggris Kerahkan Tentara, Jerman Tingkatkan Keamanan

Ingris menaikkan peringatan ancaman serangan teror ke taraf paling gawat, pasca serangan bom bunuh diri yang menewaskan 22 orang, termasuk anak-anak, di Manchester Senin. Kelompok teror Islamic State (ISIS) menyatakan bertanggungjawab atas serangan teror yang dilancarkan saat berakhirnya konser penyanyi AS Ariana Grande.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan Selasa malam, peringatan bahaya teror yang dinaikkan masuk status "kritis". Ini berarti serangan teror bisa terjadi kapan saja.

Sebelumnya kepolisian menyatakan Salman Abedi (22) pria keturunan Libya yang lahir di Inggris sebagai pelaku serangan teror. Konser tersebut dihadiri ribuan remaja dan anak-anak. Selain menewaskan 22 orang, bom bunuh diri juga melukai 59 orang, sebagian cedera berat.

Wakil Kepala Polisi Manchester, Ian Pilling mengatakan, dinaikkannya peringatan ancaman membantu kepolisian menjalankan operasi penyelidikan. Sejauh ini belum jelas apakah Salman Abedi beroperasi sendirian, atau merupakan bagian dari jaringan teror yang lebih besar.

Serangan di Manchester jadi serangan paling mematikan di Inggris sejak Juli 2005.  Ketika itu dilancarkan serangan bunuh diri oleh empat orang di sarana transportasi umum London, yang menewaskan 52 orang. 

Penjagaan keamanan di Jerman ditingkatkan

Dibayangi serangan teror di Mancehster, hari ini di ibukota Jerman, Berlin dimulai Konferensi Internasional Gereja Protestan. Menimbang ancaman serangan teror pasca teror di Manchester, Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere memerintahkan agar penjagaan keamanan lebih diperketat.

Pemeriksaan terhadap semua orang yang hadir dalam acara-acara besar, kini tidak hanya dialakukan di awal acara, saat pengunjung berdatangan, melainkan juga saat orang-orang meninggalkan lokasi. Langkah antisipasin ini diambil setelah melihat pola baru serangan teror di Manchester Selasa lalu.

 Ledakan Manchester: 22 tewas 59 cedera

Berkenaan dengan Konferensi Internasional Gereja Protestan, hingga hari Minggu diperkirakan 100.000 orang dari Jerman dan berbagai negara akan datang ke Berlin. Konferensi akbar ini digelar bertepatan dengan peringatan 500 tahun Reformasi Protestan yang jadi awal pemisahan Protestan dari Katolik.

Dalam berbagai diskusi yang diagendakan, antara lain akan hadir mantan Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Mereka akan hadir dalam diskusi terbuka Kamis besok, di Brandenburger Tor. Dalam upacara pembukaan konferensi hari Rabu ini, akan diadakan kebaktian bersama untuk mengenang korban serangan di Manchester.

ml/as (epd, dpa, rtr)