PM Inggris Keir Starmer Tegaskan Akan Usut Para Penghasut
6 Agustus 2024Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari Senin (5/8) menjanjikan tindakan cepat terhadap pelaku ekstrem kanan yang memicu kerusuhan di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir.
"Apa pun motivasinya, ini bukan protes. Ini murni kekerasan, dan kami tidak akan mentolerir serangan terhadap masjid atau komunitas muslim kami," kata Keir Starmer. "Kekuatan hukum sepenuhnya akan diterapkan pada semua orang yang diidentifikasi mengambil bagian dalam kegiatan ini."
Para perusuh dipengaruhi oleh informasi palsu yang menyatakan bahwa seorang imigran muslim berada di balik penikaman fatal yang menargetkan anak dan remaja perempuan di sebuah studio tari di kota Southport, 29 Juli lalu. Tersangka berusia 17 tahun di balik penikaman tersebut bukanlah seorang muslim. Dia lahir di Wales dari orang tua asal Rwanda.
PM Inggris: Perusahaan media sosial harus hentikan konten menghasut
Keir Starmer hari Senin (5/8) mengatakan, perusahaan media sosial harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan konten online yang menghasut. Dia menegaskan, "hukum pidana berlaku secara online maupun offline” dan mengatakan para penghasut online akan ditindak dengan "kekuatan hukum penuh.”
Para perusuh antara lain menyerang sebuah hotel di Inggris utara yang diduga menampung pencari suaka, dan bentrok dengan polisi. Banyak petugas keamanan terluka dalam bentrokan dengan perusuh sepanjang akhir pekan, di tengah laporan penjarahan dan vandalisme.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Kerusuhan pecah antara lain di kota-kota Liverpool, Bristol, dan ibu kota Irlandia Utara, Belfast. Pihak berwenang Inggris telah menahan lebih dari 300 orang dalam waktu kurang dari seminggu setelah peristiwa penikaman di Southport.
Keir Starmer mengatakan, "pasukan permanen" yang terdiri dari petugas polisi spesialis akan dikerahkan di wilayah-wilayah yang mengalami kerusuhan.
Siapa yang menghasut kerusuhan?
Beberapa agitator dan influencer Inggris diyakini turut mempengaruhi kerusuhan. Yang paling menonjol adalah Stephen Yaxley-Lennon, 41 tahun, yang sebenarnya bernama Tommy Robinson.
Yaxley-Lennon adalah agitator anti-Muslim populis kanan, yang sebelumnya juga memimpin gerakan ultranasionalis English Defence League (Liga Pertahanan Inggris).
Dia dituduh menggunakan akunnya di platform media sosial X untuk berbagi informasi yang salah tentang penikaman dan turut menyebarkan rasa takut. Yaxley-Lennon memiliki lebih dari 875.000 pengikut di platform X, sebelumnya Twitter, dan sering memposting tentang "gerombolan muslim" di Inggris.
Nigel Farage, pemimpin partai populis kanan Reform UK juga mendapat kritik di tengah kerusuhan tersebut. Farage mempertanyakan klaim pemerintah Inggris bahwa penikaman itu "tidak terkait dengan teror" dan dituduh menyebarkan sentimen anti-imigran setelah serangan di Southport.
hp/as (rtr, ap, afp)