Pemutaran Perdana Film Terbaru James Bond Bertabur Kemewahan
Agen 007 dikenal karena menyelamatkan dunia, tetapi bisakah dia menyelamatkan bioskop? Daniel Craig merayakan tamasya Bond terakhirnya dengan para bangsawan dan Billie Eilish.
Saatnya merayakan "No Time To Die"
Acara yang tertunda karena pandemi: film ke-25 serial James Bond "No Time to Die" akhirnya diputar perdana di London, Selasa (28/09). Film yang menandai akhir penampilan Daniel Craig sebagai agen 007, yang sudah melakoni peran ikonik tersebut sejak 2006. Di karpet merah, Craig tampil bersama dengan lawan mainnya Lashana Lynch dan Lea Seydoux, juga sutradara Cary Fukunaga.
Seperti mimpi
Muncul di Royal Albert Hall dengan jas beludru merah, Craig tampak begitu lembut layaknya peran mata-mata yang ia perankan di lima film 007. Dengan dirilisnya "No Time To Die" yang tertunda tiga kali, Craig akhirnya merasa lega. "Setahun yang lalu, ini hanya mimpi. Kita pikir tidak akan bisa sampai sini," katanya. "Tapi kami berhasil dan saya senang kami bisa merayakannya dengan semua orang."
Mendobrak tradisi 'Bond girl'
"Waktu yang cukup gila bagi kita semua. Dan sekarang saatnya untuk merayakan, kamu tahu, dengan film ini, saatnya bersatu kembali. Dan itu luar biasa. Saya sangat senang," kata Lea Seydoux, yang kembali berperan sebagai psikolog Prancis, Madeleine Swann. Bond terkenal akan penaklukan romantisnya yang singkat, tapi untuk pertama kalinya, 007 tampaknya siap untuk diikat seorang perempuan.
Mempromosikan ‘soft power’ Inggris di saat krisis
"Pembawa standar ‘soft power’ Inggris telah kembali," tulis kritikus Guardian, Peter Bradshaw. Saat Inggris mengalami krisis bahan bakar, para bangsawan justru tampil di hadapan publik. Pangeran William dan istrinya Catherine, Pangeran Charles dan Camilla hadir di hamparan karpet merah pemutaran perdana film James Bond "No Time To Die".
Agen dinas rahasia bagi Yang Mulia
Pangeran Charles berjabat tangan dengan Daniel Craig sebagai bagian dari tradisi panjang keluarga kerajaan untuk menghadiri pemutaran perdana film Bond. Ratu Elizabeth menyapa aktor 007 Sean Connery di pemutaran perdana "You Only Live Twice" pada tahun 1967. Namun pada akhirnya, Putri Diana mengambil alih tugas berjabat tangan, sambil menambahkan kemewahan dengan gaunnya yang luar biasa.
Bagai bintang yang bersinar
Kate Middleton, Yang Mulia Duchess of Cambridge, tampil bak ‘Bond girl’ dalam gaun gemerlap yang dirancang oleh Jenny Packham, saat bertemu Billie Eilish yang berpakaian hitam berkilauan. Eilish, menulis dan merekam lagu titel untuk film James Bond "No Time to Die" dalam tiga hari, dan menjadi artis paling muda penulis titel lagu James Bond.
Nyonya cantik Judi Dench
Baik dalam drama Shakespeare atau dalam film James Bond, aktris Inggris Judi Dench terkenal karena penampilannya yang luar biasa. Sebagai pemeran bos James Bond, M mulai dari "GoldenEye" pada tahun 1995 hingga "Spectre" pada tahun 2015, di mana ia muncul secara anumerta dalam sebuah video wasiat. Ketika karakternya meninggal di akhir "Skyfall" (2012), Dench digantikan oleh Ralph Fiennes.
Mendebarkan sekaligus lucu
Phoebe Waller-Bridge, pencipta "Fleabag" dan "Killing Eve," dibawa masuk oleh produser Barbara Broccoli untuk membumbui naskah. Meskipun ia mengatakan hanya mengubah alurnya sedikit, Daniel Craig memuji naskahnya. "Pengaruhnya menembus dalam film ini. Dia berjalan di atas garis fantastis dan menjaganya agar film tetap mendebarkan, tetapi juga lucu," kata Craig kepada Radio Times.
Perempuan 007 ras kulit hitam pertama
Lashana Lynch membuat sejarah atas perannya sebagai agen perempuan 007 berkulit hitam pertama, saat Bond pensiun dalam film ini. Terlepas dari reaksi keras yang dia hadapi di media sosial, sang bintang tetap kuat karena perannya. "Saya hanya perlu mengingatkan diri sendiri, bahwa saya adalah bagian dari sesuatu yang akan sangat, sangat revolusioner," katanya kepada "Bazaar UK". (kp/as)