Selfie Hitler Jungkirkan Gembong Anti-Islam
22 Januari 2015Lutz Bachmann kini juga menjadi sasaran penyidikan kejaksaan dengan tuduhan melakukan hasutan massa. Foto Bachmann berpose dengan kumis dan gaya potongan rambut khas Hitler muncul di akun Facebooknya bulan September tahun lalu sebelum ia cabut kembali. Ia juga memposting komentar kasar, antara lain menyebut imigran dan pemohon suaka di Jerman sebagai hewan ternak dan sampah.
Postingan di Facebook itu memicu gelombang kemarahan di Jerman. Bachmann berusaha mengelak dengan mengatakan foto itu hanya lelucon dan ia juga minta maaf. Tapi wakil kanselir Jerman, Sigmar Gabriel dengan tegas mengatakan :"Siapapun dalam politik Jerman jika berpose sebagai Hitler hanya ada dua kemungkinan, sangat idiot atau ia memang Nazi".
Lutz Bachman yang eks narapidana dalam berbagai kasus kriminal dan delik narkoba dan menjadi salah seorang pendiri gerakan anti Islam Pegida di Dresden ditekan untuk mundur oleh anggota gerakan Pegida lainnya.
Perpecahan internal kelompok anti-Islam
Membarengi skandal selfie Hitler dari Lutz Bachmann, gerakan yang menamakan dirinya anti Islamisasi Jerman itu juga mengalami perpecahan internal. Kini muncul kelompok serupa di Leipzig yang menamakan dirinya Legida. Kelompok anti warga migran yang lebih radikal ini diduga muncul dipicu larangan demonstrasi Pegida awal pekan ini gara-gara adanya ancaman pembunuhan dari ekstrimis Islamis.
Kelompok Pegida di Dresden yang mendapat cukup banyak dukungan kini menyatakan menjaga jarak dengan kelompok anti Islam di Leipzig - Legida. Kedua kota itu berada di kawasan timur Jerman dan terpisah jarak sekitar 100 km.
Pegida dengan cerdik melansir manifesto berisi 19 poin asas mereka yang tidak menunjukkan secara eksplisit kelompok anti imigran ini rasis atau xenofobi. Sebaliknya Legida dalam aksi pawai di kota Leipzig Rabu (21/1) malam secara demonstratif menunjukkan dukungan ribuan anggota Neonazi.
Aksi anti warga asing dan anti Islam yang digelar kelompok ekstrim kanan di Leipzig itu juga berlangsung dengan diwarnai kekerasan dan pengrusakan. Jumlah pendukung pawai gerakan rasis itu menurut laporan polisi sekitar 15.000 orang, sementara aksi demonstrasi kelompok penentang Legida didukung 20.000 orang.
as/vlz(dpa,rtr,afp,ap,ekd)