311211 Iran Lage
1 Januari 2012Televisi Iran menunjukkan rangkaian gambar-gambar latihan angkatan laut Iran di teluk Persia dan selat Hormus. Terlihat tentara yang siap menggunakan senjata penangkal roket udara yang terpasang pada kapal-kapalnya. Ada pesawat tempur, helikopter dan kapal selam yang mampu menembakkan torpedo jarak jauh.
Rangkaian ujicoba roket yang direncanakan pada hari Sabtu (31/12), menurut kantor berita IRNA dilaksanakan hari Minggu (01/01). Disebutkan, roket jarak menengah itu dikembangkan oleh para ahli Iran. Informasi mengenai jenis-jenis rudal yang diujicoba Minggu pagi ini, belum pasti. Yang pasti arsenal Iran, meliputi rudal Shabab-3 yang menjangkau 2000 km. Artinya, bisa mencapai sasaran di Israel atau pangkalan militer Amerika di kawasan Teluk dan Afghanistan.
Saling Ancam
Belakangan baik Iran maupun AS, bergantian melontarkan ancaman. Di awal 10 hari latihan perang di teluk Persia ini, Iran sempat mengancam untuk menutup selat Hormus, apabila Barat meluaskan sanksinya terhadap Iran terkait program nuklir negara itu. Barat meyakini Iran mengembangkan senjata nuklir, hal yang berulang kali ditepis Iran. Selasa lalu (28/12), Panglima AL, Admiral Habibulah Sayari mengatakan, "Bagi Iran, menutup selat Hormuz itu semudah minum segelas air.“
Merespon ancaman itu, Amerika Serikat segera menegaskan tidak akan menerima blokade itu. Selat Hormuz merupakan rute lalu-lintas perdagangan penting, khususnya untuk tranportasi minyak bumi. Dinyatakan, AS akan membuka kembali selat dengan kekerasan, apabila perlu.
Sementara negara-negara Arab, tetangga Iran, menanggapi perkembangan ini dengan tenang. Mereka menyadari bahwa bagi Iran, penutupan selat Hormuz sama dengan bunuh diri. Selat Hormuz bukan hanya merupakan urat nadi perdagangan bagi negara-negara teluk, tapi juga Iran sendiri.
Cairkan Ketegangan
Jurubicara Angkatan Laut Iran, Laksamana Mahmoud Moussavi hari Minggu (01/01) menegaskan, bahwa Iran memang tidak berniat menutup selat Hormuz. Iran dikatakannya, tengah mengupayakan perdamaian, keamanan serta jalur perdagangan yang bebas. Namun saat diancam, akan membela kepentingannya, bila perlu dengan strategi yang bersasaran ganda.
Pernyataan Moussavi disampaikan, setelah Menlu Negeri Iran, Ali Akbar-Salehi hari Sabtu (31/12) menyatakan bahwa pemerintah di Teheran sudah siap untuk kembali ke meja perundingan sehubungan program nuklirnya. Perundingan nuklir, yang melibatkan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB beserta Jerman itu, sudah lebih dari satu tahun terhenti.
Sementara latihan angkatan laut Iran direncanakan berakhir Senin besok (02/12), dengan latihan yang memposisikan seluruh militer Iran dalam posisi yang secara teoritis memblokir selat Hormuz.
dpa/afp/rtr/Borrmann/Koesoemawiria
Luky Setyarini