Upaya Baru Usulan Resolusi PBB Bagi Suriah
12 Juli 2012Sehubungan kekerasan berkepanjangan di Suriah, negara-negara barat berusaha di Dewan Keamanan PBB untuk melakukan upaya baru meluncurkan sebuah resolusi PBB. Kali ini dengan sanksi-sanksi. Usulan dari lima negara juga Jerman merujuk secara jelas Pasal 41 Piagam PBB. Pasal itu hanya mengijinkan sanksi-sanksi ekonomi dan pembatasan kunjungan. Sementara pasal 42 yang menyebutkan kekerasan militer tidak terdapat dalam usulan baru resolusi PBB bagi Suriah. Meski demikian Moskow sudah mengancam akan kembali mengatakan „tidak“ untuk usulan tersebut.
Sebelumnya Duta Besar Suriah di Bagdad Nawaf Faris yang secara demonstratif beralih ke pihak oposisi menyebabkan kehebohan di Damaskus. Dalam sebuah pidato yang disiar ulang setiap jam oleh stasiun televisi Al Jazeera, diplomat tinggi Faris berpindah ke sisi kelompok revolusioner. Sekaligus ia menyerukan seluruh anggota partai pemerintah Baath mengikuti contoh yang dilakukannya. „Rezim telah menjadikan partai sebagai alat menekan rakyat dan menjadi penutup korupsi yang dilakukannya.“ Demikian kata Faris yang satu hari sebelumnya melepaskan jabatannya sebagai duta besar di Irak maupun keanggotannya dalam partai Baath.
Sementara itu kemarahan gerakan protes di Suriah juga semakin ditujukan terhadap utusan khusus PBB dan Liga Arab Kofi Annan. „Pergi Kofi Annan, pelayan Assad dan Iran“. Demikian motto aksi demonstrasi yang akan digelar Jumat (13/07) diseluruh Suriah. Pekan ini Kofi Annan telah melakukan pembicaraan di Damaskus dan Teheran.
Organisasi HAM Human Rights Watsch menuduh pemimpin Suriah Bashar al Assad juga menggunakan bom curah terhadap lawan-lawannya. Sejumlah video yang tampaknya dipasang di internet oleh lawan pemerintah Suriah awal pekan ini, menunjukkan bahwa munisi yang dilarang penggunaannya secara internasional itu digunakan. Demikian disampaikan Human Rights Watch Kamis (12/07) di New York.
DK/dpa/afp