1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Utusan Khusus AS Kunjungi Israel, Pembangunan Pemukiman Yahudi Terus Dilanjutkan

28 Juli 2009

Utusan khusus Amerika Serikat George Mitchell menuntut Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan. Tapi warga Yahudi yang berada di pemukiman ilegal itu tetap menolaknya.

https://p.dw.com/p/IzlL
Pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Har Homa/Jabal Abu GhneimFoto: picture-alliance/ dpa

Kebanyakan gubuknya terdiri dari balok-balok kayu. Lembaran tenda dipakai sebagai atap. Di setiap gubuk berkibar paling tidak satu bendera Israel. Gerakan pemukiman warga Israel yang militan yang tergabung dalam “Kaum Muda bagi Israel” mendirikan 11 pos penjagaan luar di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel sebagai aksi protes.

Masalah pembangunan pemukiman ilegal yang terus berlanjut di wilayah yang diduduki Israel sudah jelas menjadi salah satu tema dalam pertemuan antara Presiden Israel Netanjahu dan utusan khusus Amerika Mitchell. Karena di sinilah inti persoalan yang memperkeruh hubungan Yerusalem dan Washington. Dan masalah itu pun tak bisa diselesaikan Mitchell dalam kunjungannya kali ini.

Israel rupanya berharap bisa secepatnya menyelesaikan pembangunan kompleks pemukiman, jalan-jalan baru dan sebagian tembok pembatas di wilayah Palestina sebelum proyek tersebut dihentikan, seperti yang dituntut Amerika Serikat. Dalam pembicaraan dengan Presiden Palestina Abbas, Mitchell menjelaskan, tentang hal ini belum ditemui kata sepakat. Dan itu pun tampaknya sudah dia sampaikan ke Netanjahu.

Seperti Mitchell, Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun kembali mendesak negara-negara Arab untuk memperbaiki sikapnya terhadap Israel dengan mengambil langkah-langkah yang bisa menumbuhkan kepercayaan. Dari Gedung Putih dilaporkan, surat berisi ajakan Presiden Amerika ini sudah dikirim ke paling kurang tujuh kepala negara Arab.

Tokoh politik Palestina Mustafa Bargouthi mengatakan, dengan inisiatif damainya, sebenarnya pihak Arab telah mengambil sebuah langkah maju untuk mendekati Israel. Langkah berikutnya tak akan dilakukan sebelum penghentian pembangunan pemukiman oleh Israel.

Ini bisa menunjukkan betapa sulitnya kerangka perundingan yang dihadapi Mitchell. Dan setiap hari situasinya makin bertambah sulit. 11 pos penjagaan luar didirikan kaum muda pendatang Israel di dekat kota Palestina Hebron dan Turkarem. Namun yang paling menentukan bagi Mitchell bisa dibaca dalam laporan harian Haaretz, yakni tentara Israel tidak akan mengambil tindakan mencegah kaum muda Israel yang secara demonstratif menduduki wilayah Palestina.

Thorsten Teichmann/Samuel Limahekin

Editor: Asril Ridwan