Jokowi: Hannover Messe Sebagai Pintu Masuk Investasi
18 Februari 2020Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mempersiapkan keikutsertaan Indonesia di Hannover Messe 2020 yang akan digelar pada april mendatang.
Hannover Messe adalah pameran teknologi industri terbesar di dunia yang rencananya akan dilangsungkan pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman. Pada perhelatan kali ini, Indonesia tampil sebagai negara mitra resmi pertama dari ASEAN.
"Tampilkan wajah Indonesia sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi. Ini penting untuk kita tampilkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Persiapan Hannover Messe 2020 dan World Expo Dubai 2020 di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/02).
Jokowi juga minta agar Indonesia ditampilkan sebagai negara yang menarik untuk diajak bekerja sama mulai dari pengembangan industri energi ramah lingkungan, bio diesel, dan potensi nikel terbesar di dunia yang bisa menghasilkan baterai lithium ion yang berperan bagi energi masa depan.
Dengan dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi dari pameran ini, Jokowi ingin agar manfaatnya dan peluangnya digunakan sebesar-besarnya bagi peningkatan ekonomi di tanah air. "Sebagai pintu masuk promosi, perdagangan, pariwisata dan investasi", ujarnya.
Menurutnya, Hannover Messe adalah peluang yang baik bagi Indonesia untuk menarik investasi karena pameran ini akan diikuti oleh 91 negara dan dihadiri oleh 200 ribu pengunjung dan diperkirakan akan mendorong sekitar 6,5 juta kontak bisnis.
Jokowi dipastikan hadir
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pastikan Presiden Joko Widodo akan hadir dalam gelaran Hannover Messe 2020 di Jerman.
"Presiden akan hadiri dua acara yaitu pembukaan bersama Merkel dan akan buka business summit antar Indo dan Eropa," kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (17/02).
Ia menjelaskan sudah ada 173 perusahaan dalam negeri yang berhasil melalui proses kurasi untuk ditampilkan di Hannover Messe 2020. Karena tema pameran berkaitan dengan industri 4.0, Agus menuturkan akan ada lima sektor industri prioritas Indonesia yang akan ditampilkan , yaitu tekstil, otomotif, makanan dan minuman, serta energi terbarukan.
Melalui pameran ini diharapkan kerja sama antar pemerintah ataupun bisnis dapat terjalin.
"Diharapkan ada penandatangan MOU, baik itu B to B atau G to B maupun G to G," ujarnya.
(gtp/pkp)